ARIFIN, ZAENAL. UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAM JABUNG MALANG.
Bashori. Kata Kunci : Guru Pendidikan Agama Islam, Prestasi Belajar
Guru Pendidikan Agama Islam (di sekolah maupun di luar sekolah), seperti halnya guru mata pelajaran lain, bukanlah orang yang serba tahu. Lebih-lebih dengan tersedianya berbagai alternatif sumber informasi baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Sebagaimana tugas guru umum yang bertanggung jawab membelajarkan peserta didik, Guru Pendidikan Agama Islam dituntut mampu menerapkan pembelajaran agama secara efektif. Guru Pendidikan Agama Islam mempunyai peran sangat penting bagi keberhasilan pendidikan agama Islam. Secara teoritis, keberhasilan proses pendidikan dalam membangun kompetensi beragama siswa antara lain dipengaruhi oleh ketepatan seorang guru dalam memilih dan mengaplikasikan metode-metode penanaman nilai-nilai agama. Membicarakan pendidikan agama adalah membicarakan tentang keyakinan, pandangan dan cita-cita hidup dan kehidupan umat manusia dari generasi ke generasi. Pendidikan agama tidak dapat dipahami sebatas „pengajaran agama‟. Prestasi belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang baik pengetahuan keterampilan dan sikap. Perubahan ini dapat dilihat secara langsung juga ada yang tidak dapat dilihat secara langsung. Perubahan yang dapat dilihat secara langsung dapat diketahui melalui sikap, tingkah laku. Sedang perubahan yang tidak dapat dilihat sebelumnya dapat diketahui dengan cara pemberian tes. Karena itu, parameter keberhasilan pendidikan agama tidak cukup diukur hanya dari segi seberapa jauh anak menguasai hal-hal yang bersifat kognitif atau pengetahuan tentang ajaran agama atau ritus-ritus keagamaan semata.Lebih-lebih penilaian yang diberikan melalui „angka-angka‟ yang didasarkan pada seberapa siswa didik menguasai materi sesuai dengan buku ajar. Justru penekanan yang lebih penting adalah seberapa dalam tertanamnya nilai-nilai keagamaan tersebut dalam jiwa dan seberapa dalam pula nilai-nilai tersebut terwujud dalam tingkah laku dan budi pekerti siswa didik sehari-hari. Wujud nyata nilai-nilai tersebut dalam tingkah laku dan budi pekerti sehari-hari akan melahirkan budi luhur (akhlakul karimah) Tujuan penelitian ini adalah untuk Untuk mendeskripsikan upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SMP Islam Jabung Malang. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP Islam Jabung Malang. Untuk mendiskripsikan upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi hambatan dalam meembangun kompetensi beragama siswa di SMP Islam Jabung Malang. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mendalam tentang upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam membangun kompetensi beragama siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang 19 hasilnya berupa data deskriptif berupa kata-kata tertulis / lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Untuk menciptakan kompetensi beragama siswa di sekolah, maka Guru Pendidikan Agama Islam menerapkan perencanaan membangun kompetensi beragama siswa, kegiatan ekstra keagamaan. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam membangun kompetensi beragama siswa adalah pendekatan kelompok yaitu seluruh kelas, dimana siswa boleh pindah dari satu pokok bahasan ke pokok bahasan selanjutnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran tentu tidak selancar seperti yang diharapkan, semua itu tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang ada, diantaranya adalah terbatasnya waktu, padatnya materi dan diberlakukannya UAN dan UAS, minat siwa kurang, minimnya pemahaman sebagian Guru Pendidikan Agama Islam terhadap penanaman nilai-nilai agama kepada siswa, penilaian hasil belajar dan pelaporan yang rumit dan kurangnya perhatian orang tua. Sedangkan faktor pendukung Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di SMP Islam Jabung Malang adalah sumber daya manusia Guru Pendidikan Agama Islam yang bagus, sarana dan prasarana yang memadai, input siswa yang cukup tinggi, dukungan dari pemerintah dan beberapa stakeholder lainnya dan adanya kegiatan ekstra keagamaan.