MALANG- Pengetahuan ke NU an mutlak dikuasai mahasiswa Universitas Islam (Unisma) Malang. Karena itulah digelar lomba cerdas-cermat Keaswajaan mahasiswa antar jurusan di Unisma kemarin. Materi tentang Aswaja, ke NU an, aqidah, tasyawuf dan sosial budaya menjadi isu utama materi lomba kemarin.
”Ke Aswajaan perlu untuk terus dikuatkan kepada mahasiswa, sebab di era sekarang ini tantangannya cukup komplek,” ungkap salah satu juri yang juga dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Unisma, Murtadlo Amin kepada Malang Post.
Diakuinya berkembangnya faham-faham baru menjadi tantangan generasi muda NU. Faham baru yang dipandang merusak atau memudarkan pemahaman Nahdliyin layak diwaspadai.
Nur Chosin Askandar, juri yang juga dosen Unisma menegaskan Aswaja bukan indoktrinasi tapi mengedepankan metodologi. Tak sedikit pemahaman di masyarakat yang salah mengenai Ahlussunnah Wal Jamaah. Bhawa masyarakat NU tidak hanya identik dengan tahlil dan Salawat saja.
Juri yang ketiga dalam acara lomba kemarin adalah Abdul Wahid yang juga dosen Pascasarjana Unisma. Di babak final kemarin ada tiga tim yang beradu wawasan. Yaitu dari program studi Bahasa Inggris, Biologi dan teknik. Dibabak final setiap tim mendapatkan pertanyaan dalam satu amplop dan jika tidak bisa menjawab dilemparkan kepada regu yang lain.
Menurut Panitia lomba, Mudawwamah seleksi ini melibatkan seluruh mahasiswa dari tiap fakultas. (oci/eno).
— —
http://www.malang-post.com/edupolitan/46868-bendung-faham-baru-tekankan-keaswajaan