UNISMA terus menggenjot pembangunan fisik dan peningkatan kualitas lulusannya. Berbagai kegiatan telah dilakukan, dan kemarin tanggl 9 Nopember 2013 UNISMA menyelenggarakan Seminar dan Workshop Pendidikan Karakter. Seminar tersebut dimaksudkan utuk mencari model pendidikan karakter UNISMA, sehingga lulusannya bertul-betul menjadi kaum intelektual yang berkualitas dan berakhlaq mulia, yang akhirnya diharapkan menjadi rujukan pengembangan perguruan tinggi di tanah air.
Ketua panitia, Dr. H. Masykuri Bakri, M.Si, dalam sambutannya memaparkan “Seminar ini diikuti oleh 250 orang, sedangkan pada acara workshopnya dihadiri 50 orang demi efektivitas workshop. Acara ini dihadiri oleh sivitas akademika UNISMA, dan juga sebagian dari stakeholder, khususnya tokoh masyarakat di sekitar UNISMA, termasuk RT, RW, dan Lurah. Pada akhir workshop ini diharapkan telah memperoleh rumusan awal untuk kemudian disusun menjadi buku panduan pendidikan karakter UNISMA”.
Acara Seminar dan Workshop UNISMA dibuka secara resmi oleh rektor UNISMA, Prof. Dr. H. Surahmat, M.Si. Dalam sambutannya, rektor UNISMA mengemukakan “Pendidikan karakter UNISMA dimaksudkan untuk mewujudkan pilar-pilar UNISMA yang telah diletakkan oleh para Kiai sebagai pendiri UNISMA. Kita berharap bahwa UNISMA mampu mempersiapkan orang-orang yang memiliki karakteristik JUJUR, RUKUN, IKHLAS, dan SUNGGUH-SUNGGUH.” Ia menegaskan lebih lanjut bahwa “Karakter akan terwujud kalau sudah menjadi kebiasaan dalam kehidup kita. Seperti sholat malam, sholat malam akan menjadi karakter kalau sudah dilakukan secara rutin. Kalau hanya dilakukan satu kali maka sholat tahajud belum menjadi karakter.”
Acara Seminar usai pada pukul 11.30 WIB, kemudian dilanjutkan acara workshop pada pukul 13.00 WIB. Pelaksanaan workshop dipimpin langsung oleh Dr. H. Nur Fajar Arief, M.Pd., Dekan FKIP UNISMA. Dengan kepiawaian pimpinan sidang, workshop yang berlangsung hingga sekitar pukul 17.00 WIB berhasil merumuskan beberapa pokok pikiran sebagai dasar untuk pembuatan buku pedoman pendidikan karakter UNISMA. Jargon yang disepakati dalam workshop tersebut berbunyi “UNISMA IKHLAS BERSYUKUR”. Sebuah jargon yang benar-benar mengandung makna yang sangat dalam. Jargon ini dirumuskan oleh Kelompok II yang dipimpin oleh ketua kelompok Drs. H. Ali Asyhari, M.Pd. dan juga pimpinan sidang berada di dalamnya. (Rulam Ahmadi).