Persaingan perguruan tinggi semakin ketat. Masing-masing perguruan tinggi menempuh caranya masing-masing untuk tetap eksis di tengah-tengah masyarakat yang semakin merindukan pendidikan yang bermutu tinggi. Menjadi perguruan tinggi yang eksis di era kompetisi perguruan tinggi yang semakin bebas tidak mudah karena perubahan dan tuntutan masyarakat dan pembangunan semakin konsis dengan orientasinya, yakni terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
Universitas Islam Malang (UNISMA) telah melakukan banyak program dan langkah-langkah strategis untuk menunjukkan pada publik bahwa UNISMA siap mempersiapkan SDM yang bermutu tinggi melalui program pendidikan yang dikembangkan secara terprogram.
Hari ini, Jumat, 8 Pebruari 2013 UNISMA melaksanakan SARASEAN dengan menghadirkan Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si, Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dikti RI. Sebenarnya UNISMA telah mengundang beliau beberapa kali, namun karena kepadatan tugas baru hari ini dia bisa menghadiri undangan UNISMA. Sarasean yang bertajuk “Membangun Budaya Akademik Perguruan Tinggi” sebagai rangkaian Dies Natalis UNISMA ke-32 dihadiri oleh Rektor UNISMA, Pembantu Rektor I, II, dan II, serta para pimpinan di lingkungan UNISMA, khsuusnya dekan dan para pembantu dekan dan unit-unit penting lainnya.
Ketua Panitia Dies Natalis UNISMA, Dr. H. Masykuri Bakri, M.Si dalam sambutannya mengatakan “Kehadiran Bapak Prof. Supriadi Rustad ke UNISMA menunjukkan bahwa beliau sangat mencintai UNISMA. Kami berharap jika Bapak datang ke Malang untuk senantiasa mampir ke UNISMA.”
Rektor UNISMA, Prof. Dr. H. Surahmat, M.Si. juga ikut memberikan sambutan pada acara tersebut. Dalam sambutannya, rektor UNISMA menyatakan “Kalau dulu UNISMA yang penting bekerja di UNISMA. Sekarang UNISMA harus berubah. Semua kita harus meningkatkan kualitas diri demi masa depan UNISMA.” Para dosen harus terus menulis dan mengkomunikasikan karya tulisnya ke masyarakat luas.” Rektor berharap pada Prof. Supriadi Rustad untuk memberikan pencerahan pada para pimpinan dan dosen yang hadir pada acara tersebut.
Prof. Supriadi Rustad dalam sambutannya mengatakan “Saya di UNISMA seperti di rumah sendiri, saya merasa keluarga. Yang penting bagi UNISMA sekarang adalah mengembangkan investasi SDM. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan, khususnya beasiswa untuk studi lanjut baik dalam maupun luar negeri. Para dosen yang mau melanjutkan studi lanjut, dana sudah dipersiapkan. Jika tidak ada, akan saya usahakan,” ujarnya. Para peserta sarasean memperhatikan secara antusias. Tinggal sekarang apakah mereka siap untuk studi lanjut atau tidak. Selanjutnya, Prof. Supriadi menegaskan “UNISMA telah meiliki TRILOGI, yakni Kejujuran, Kerukunan, dan Keikhlasan. Jika UNISMA mampu melaksanakan TRILOGI tersebut secara seksama, maka UNISMA akan mapan.” Dia juga menegaskan bahwa sebenarnya dosen tidak harus menunggu turunnya peraturan dari pemerintah bahwa dosen harus membuat karya tulis. Pekerjaan dosen itu meneliti dan menulis. Dua kegiatan itu adalah pekerjaan dosen.” Melakukan penelitian dan menulis memang selama ini masih menjadi momok bagi kalangan banyak dosen di mana-mana, tetapi sekarang sudah saatnya agar budaya akademik harus ditingkatkan dengan membiasakan meneliti dan menulis. (R.A.).