www.infodiknas.com.
Written by Setditjen |
Friday, 09 July 2010 10:58 |
Sekali lagi Universitas Diponegoro berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan. Salah satu media Undip untuk mendiseminasikan karya-karyanya bagi masyarakat dalam UNDIP INSTITUTIONAL REPOSITORY (UNDIP-IR) (http://eprints.undip.ac.id) mendapat penghargaan masuk di TOP 50 WEBOMETRICS FOR REPOSITORY INSTITUTIONAL dengan menempati peringkat 49 dunia. Informasi ini dapat dilihat di website Webometrics.
UNDIP-IR (peringkat 49) bahkan menempati Peringkat Pertama WEBOMETRICS FOR REPOSITORY INSTITUTIONAL untuk COUNTRY INDONESIA mengalahkan Universitas Gunadarma (peringkat 153), Universitas Kristen Petra (peringkat 156), Universitas Muhammadiyah Surakarta (peringkat 176), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (peringkat 227). Pemeringkatan Webometrics untuk Repositori Institusi ini bertujuan untuk menakar komitmen perguruan tinggi untuk mempublikasikan karya-karya ilmiah yang dihasilkan berupa artikel jurnal ilmiah, artikel seminar, skripsi, thesis, disertasi, bahan kuliah, buku, dan lain-lain. Hal ini sangat penting karena masyarakat membutuhkan lebih banyak informasi-informasi teknologi dari perguruan tinggi agar dapat diaplikasikan di masyarakat. Secara singkat pemeringkatan Webometric Repository Institutional ini menunjukkan impact masyarakat (domestik dan internasional) terhadap repositori yang dihasilkan oleh perguruan tinggi (sitasi), untuk mempromosikan website repositori suatu perguruan tinggi, untuk mengevaluasi komitmen perguruan tinggi terhadap penyediaan atau distribusi repositori elektronik, dan untuk mengukur aktifitas suatu perguruan tinggi. Pada akhirnya semua itu berefek kepada PENCITRAAN SEBUAH UNIVERSITAS di mata masyarakat. Dalam hal ini wajarlah jika salah satu parameter indikator yang dipakai yaitu visibility mempunyai bobot paling tinggi 50%. Parameter visibility ini secara tidak langsung merupakan impact dari informasi yang disharing ke masyarakat. Jika peringkat visibility ini tinggi berarti semakin banyak masyarakat yang merujuk kepada kepada web UNDIP-IR. Ada empat komponen yang menjadi indikator dari penilaian Webometrics Repository Institutional yaitu: Size (20%), Visibility (50%), Rich Files (15%), dan Scholar (15%). Apa maksud dari masing-masing indikator di atas? Size (bobot 20%) berarti jumlah halaman website yang tertangkap oleh empat search engines (Google, Yahoo, Live Search/Bing, dan Exalead). Size atau ukuran dari domain repository institusi adalah merupakan kombinasi dari jumlah halaman website yang online dari website tersebut (.html dan non html) dan jumlah sub-domain. Visibility (bobot 50%) merupakan jumlah eksternal link yang unik (backlink) yang diterima oleh domain Repositori Institusi (inlinks) yang tertangkap oleh empat search engines (Yahoo, Google, Live Search/bing, dan Exalead). Visibility ini menyiratkan besarnya impact factor terhadap sebuah website/repositori. Rich Files (bobot 15%) merupakan jumlah file dokumen (Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) and Microsoft Powerpoint (.ppt), dan tidak termasuk xls or latex or tex) yang online di bawah domain Repository Institusi yang tertangkap oleh empat search engines (Yahoo, Google, Live Search/bing, dan Exalead). Rich files ini sangat relevan karena menunjukkan komitmen Universitas untuk scholarly communication terhadap publik. Scholar (bobot 15%) merupakan jumlah paper dan jumlah sitasi yang tertangkap di Google Scholar (http://scholar.google.com) untuk setiap domain Repositori Institusi. Kebanyakan file-file dokumen (PDF, DOC, atau PPT) dapat terindeks dengan mudah di Google Scholar. Penulis : Dr. Istadi http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1571:undip-institutional-repository-undip-ir-masuk-top-50-besar-dunia-webometrics&catid=159:artikel-kontributor |