Maraknya tawuran yang melibatkan sejumlah pelajar di kota besar diduga erat kaitannya dengan kasus penyalahgunaan napza (narkotika, psikotorpika dan obat terlarang). Guna meminimalisir kemungkinan terjadinya tawuran di daerah serta memberikan terapi kejut bagi siswa, Badan Narkotika Nasionbal Kabupaten (BNNK) Ciamis berkerja sama dengan Polres Ciamis, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan melakukan tes urine secara mendadak.
Kali ini pelaksaan tes urine secara mendadak dilaksanakan di SMAN 3 Ciamis, Kamis (27/9/12). Sebelumnya kegiatan serupa juga dilaksanakan di SMA Cihaurbeuti untuk wilayah Ciamis barat.
Pelaksanaan pengambilan urine di SMAN 3 Ciamis diikuti 246 siswa khusus kelas XII, dari total seluruh 648 siswa yang belajar di sekolah yang berlokasi di Kecamatan Ciamis. Tes urine yang berlangsung mendadak tersebut sempat membuat kaget siswa. Akan tetapi setelah diberikan penjelasan dan penyuluhan, akhirnya mereka dengan rela menjalani tes urine.
“Kami mendukung langkah BNNK Ciamis yang melaksanakan tes urine mendadak. Sebab tes yang dilakukan mendadak itu juga dapat menjadi warning (peringatan) bagi siswa. Sehingga mereka tidak terjerumus dalam penyalahgunaan Napza, sekaligus juga dapat meminimalisir terjadinya tawuran,” tutur Kepala SMAN 3 Ciamis Rahmat.
Dia mengatakan munculnya tawuran antar pelajar salah satunya ditengarai akibat penyalahgunaan napza. Siswa yang mengkonsumsi napza, memiliki keberanian serta berperilaku beringas. Keadaan tersebut menjadikan siswa menjadi mudah tersinggung serta berbagai ekses negatif lainnya.
Rahmat menambahkan akan mengambil tindakan khusus terhadap siswa yang hasil uji atau tes urine positif. Selain mengambil tindakan langsung terhadap siswa juga kepada orang tua. Bagaiamanapun siswa juga merupakan korban.
Berdasar kenyataan, munculnya sikap beringas, dan berani serta sikap tidak terkontrol itu akibat pengaruh penyalahgunaan napza. Persoalan penyalahgunaan napza merupakan persoalan bersama, sehingga penangannya juga harus dilakukan secara lintas sektoral. “Ada korelasi antara tawuran dengan penyalahgunaan napza. Untuk itu memang perlu adanya kontrol ketat, tidak hanya dari lingkungan sekolah akan tetapi juga keluarga dan lainnya. Apabila ada siswa yang terbukti positif, tentunya kami juga mengambil tindakan,” tuturnya. (A-101/A-88).
Sumber:http://www.pikiran-rakyat.com/node/205111