
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (ketiga kanan), disaksikan sejumlah Kepala Daerah se Sumsel, menandatangani poster saat peluncuran program Kuliah Gratis, di PSCC (Palembang Sport and Convention Center), Palembang, Sumsel, Kamis (22/8). Program kuliah gratis ini akan mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dan diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu tetapi berprestasi di seluruh Provinsi Sumatera Selatan.
Sukses merealisasikan sekolah gratis dan berobat gratis sejak 2009, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Alex Noerdin, bersama pasangannya Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki, meluncurkan program kuliah gratis, Sabtu (22/8). Program ini baru pertama kali dilaksanakan di Sumsel.
Alex Noerdin menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan beberapa perguruan tinggi negeri di Sumsel, Jakarta, dan luar negeri. Ini sebagai tanda dimulainya program kuliah gratis bagi mahasiswa dari Sumsel.
Alex Noerdin menegaskan, program kuliah gratis ini bisa dinikmati pada masa yang akan datang. “Kami mempersiapkan tenaga ahli yang bisa dmanfaatkan untuk percepatan pembangunan di Sumsel. Seperti nenek kita dahulu yang menanam pohon durian, yang menikmati buahnya bukan yang menanam, melainkan anak cucunya pada kemudian hari,” tutur mantan Bupati Musi Banyuasin ini.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Widodo mengatakan, program kuliah gratis merupakan janji politik pasangan Gubernur Alex Noerdin dan Wakil Gubernur Ishak Mekki pada pemilihan gubernur-wakil gubernur 2013.
“Program kuliah gratis ini melengkapi program sekolah gratis dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang sudah diterapkan di Sumsel sejak 2009,” ujarnya.
Program kuliah gratis yang akan mulai dilaksanakan pada tahun akademik 2015/2016, pelaksanaannya akan menggandeng tiga perguruan tinggi negeri di Sumsel dan dua perguruan tinggi negeri di Jakarta dan Yogyakarta, serta dua perguruan tinggi di luar negeri. Setidaknya ada 2.000 mahasiswa di Sumsel, Jakarta, dan Yogyakarta yang diperkirakan bisa menikmati program ini. Sementara itu, di Tiongkok dan Korea Selatan ada 20 orang.
“Untuk perguruan tinggi negeri di Sumsel, pemerintah provinsi menjalin kerja sama dengan Universitas Sriwijaya, Universitas Islam Negeri Raden Fatah, dan Politeknik Sriwijaya. Dua perguruan tinggi negeri di Jakarta dan Yogyakarta yakni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dan Universitas Negeri Yogyakarta. Dari luar negeri bekerja sama dengan Jeonju University di Korea Selatan dan Nanjing Polytechnic Institute dari Tiongkok,” ujar Widodo.
Menurut Widodo, pengertian kuliah gratis yang diterapkan Pemerintah Provinsi Sumsel adalah program untuk meringankan beban orang tua atau wali dari kewajiban membayar biaya uang kuliah tunggal (UKT), yang ditentukan pemerintah untuk program studi masing-masing perguruan tinggi. Untuk pelaksanaannya Dinas Pendidikan Sumsel telah menetapkan 64 program studi pilihan untuk program kuliah gratis tersebut.
Program kuliah gratis diberikan kepada mahasiswa yang memilih 58 jurusan atau program studi di antaranya Administrasi Bisnis, Agrobisnis, Akuntansi, Bahasa Inggris, Geologi, Ilmu Komunikasi, Hukum, Kelautan, Jurnalistik, Kesehatan Masyarakat, Manajemen, Peternakan, Teknik Elektro, Usaha Perjalanan Wisata, Perhotelan, dan Teknik Perminyakan.
Prof Alfitri dari Universitas Sriwijaya menyatakan, ini adalah program unggulan yang bermanfaat bagi kemajuan peradaban. “Bukan sekadar memberikan kemudahan bagi mereka yang tidak mampu untuk dapat kuliah, melainkan memberikan manfaat yang sangat strategis bagi kemajuan kehidupan. Kehidupan bisa lebih berkualitas dan dapat lebih bermartabat. Sumsel beruntung punya pemimpin yang punya konsep pemikiran yang jauh ke depan. Dipersiapkannya tenaga ahli di bidang-bidang tertentu, pada saatnya nanti, saat dibutuhkan, kita tidak perlu mencari dari luar. Kita punya persediaan dan siap pakai,” tutur Alfitri memaparkan. (*).
http://www.sinarharapan.co/news/read/150824133/-sumsel-luncurkan-kuliah-gratis