www.infodiknas.com – rulam_ahmadi@yahoo.com |
Written by Fine Resyalia |
Thursday, 23 September 2010 14:31 |
SOLO-Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) terus mendorong dosennya agar menempuh studi program doktoral. Ditargetkan pada 2014 mendatang, kampus tersebut memiliki 30 dosen bergelar doktor.
Saat ini, baru ada tujuh doktor di STAIN, sedangkan dosen yang sudah profesor berjumlah dua orang. Dosen tersebut tersebar di sembilan program studi. Jumlah ini dinilai masih minim. ”Tidak ada lagi dosen yang berlatar pendidikan S1 di kampus kami. Minimal semua menempuh studi S2. Sementara dosen berpendidikan S3, biasanya mendapat beasiswa dari Kementerian Agama,” tutur Humas STAIN M Fathan. Dia mengatakan, dalam jangka waktu dekat ini pihaknya segera menambah jumlah dosen bergelar doktor. Sebab, empat dosen STAIN baru saja memeroleh kesempatan dari Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam (Dipertais) untuk kursus pendek di negara asing. Kesempatan ini hanya berlaku bagi dosen yang sedang menempuh S3 dan menyusun disertasi. ”Program ini ada setiap tahun dari Dipertais yang ditawarkan kepada umum. Setiap dosen yang berminat bisa mendaftarkan diri. Apabila memenuhi syarat, akan mendapat kesempatan itu. Dulu, satu dosen berhasil lolos seleksi tersebut. Kini jumlahnya meningkat,” paparnya. ”Kursus singkat dimaksudkan agar dosen yang sukar dalam menempuh studi S3 bisa terbantu. Sebab, ditemui kesulitan dalam mencari data di Indonesia. Karena itu, kursus pendek dimanfaatkan untuk pemerkayaan data dalam menyusun disertasi,” imbuh dia. Program akan dimulai pada awal Oktober mendatang. Keempat dosen tersebut akan menempuh studi pendek 45 hari. Diharapkan dengan studi itu, dosen bisa segera merampungkan pendidikan S3 dan kembali mengabdi di STAIN dengan maksimal. (K6-75) Sumber: Suara Merdeka Sumber: http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1668:stain-genjot-jumlah-doktor-dengan-studi-pendek&catid=69:berita-terkait&Itemid=196 |