Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) SD yang mengikuti proses sertifikasi guru tahun 2007-2008, tak bisa mengakses website Uji Kompetensi Guru (UKG). Akibatnya, UKG bagi mereka diundur sekitar Oktober. UKG guru TK/SD di Kota Solo, dimulai Senin-Sabtu (6-11/8).
Salah seorang Guru Penjaskes SDN Sumber IV, Tri Hananto BS, mengungkapkan kekecewaannya tidak bisa mengikuti UKG. Padahal sejak jauh hari ia sudah mempersiapkan segalanya. “UKG kan program nasional. Mestinya hal seperti ini tidak terjadi,” ungkapnya saat ditemui wartawan seusai UKG gelombang II di SMAN 4 Solo, Senin.
Hananto mengikuti sertifikasi guru tahun 2008. Ketika ditanyakan ke pusat mengapa Hananto tidak bisa login, karena data di pusat menyebutkan Hananto tercatat sebagai guru kelas SD, bukan guru Penjaskes.
Operator UKG di SMAN 4 Solo, Argo Prakoso, mengungkapkan ada tiga guru Penjaskes yang seharusnya mengikuti UKG di SMAN 4 Solo, tapi tidak bisa mengakses website UKG. Satu orang guru Penjaskes dari SDN Tegalayu, Purwosari, Budiati, tetap bisa mengikuti UKG.
Budiati menceritakan ia mengikuti sertifikasi guru tahun 2009. Ketika menuliskan nama dan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK), ia bisa login ke website UKG. Ia mendapatkan nilai 67 saat UKG. “Sebenarnya soal-soal UKG banyak yang sudah dipraktikkan dalam pembelajaran sehari-hari. Hanya ada beberapa soal yang butuh pengetahuan khusus dan menuntut guru belajar,” ungkapnya.
Argo juga mengatakan ada lima guru yang masih tercatat aktif sebagai guru dan berhak mengikuti UKG, padahal guru tersebut sudah pensiun. Oleh karena itu, kursi kelima guru itu kosong.
http://www.solopos.com/2012/pendidikan/ukg-tksd-dimulai-guru-penjaskes-tak-bisa-akses-website-316699