BANDARLAMPUNG – Dua siswa SMA Al-Kautsar Bandarlampung, Dwi Astuti dan Tisa Mahdiansari, berhak mewakili Indonesia dalam olimpiade penelitian internasional yang diselenggarakan I-SWEEP (International Sustainable World Energy, Engineering, Enviroment Project Olympiad) di Houston, Amerika Serikat (AS), pada 2–7 Mei 2012 mendatang.
Tiket ke AS didapat setelah keduanya meraih perunggu dalam Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) Ke-4 tahun 2012 yang digelar dari tanggal 21–25 Februari di Jakarta. ISPO memperlombakan empat kategori penelitian, yaitu sains (fisika, kimia, biologi), rekayasan teknologi, lingkungan, dan komputer.
Menurut Prof. Dr. Bambang Sudibyo selaku presiden ISPO Indonesia, kegiatan ISPO Ke-4 ini diikuti 980 proyek dari 21 provinsi di tanah air yang masuk seleksi tahap pertama. Lalu dipilih 179 proyek yang diundang ke Jakarta. Sebagai finalis untuk memperebutkan 30 medali, yaitu 6 emas, 12 perak, dan 12 perunggu, serta 6 honorable mention.
Guru pembimbing dua siswa ini, Sujarwo, S.Pd., mengaku tak menyangka kalau siswanya berhasil meraih perunggu. Ini mengingat persaingan begitu ketat. ’’Alhamdulillah, siswa kami mampu bersaing dengan para pelajar dari Pulau Jawa yang notabene memiliki fasilitas lebih baik, Untuk prediket finalis saja sebenarnya sudah cukup baik,” tandasnya kemarin.
Finalis ISPO terbanyak dari bidang lingkungan 40 proyek, disusul biologi 39, dan terkecil adalah komputer 15 proyek. Lampung sendiri mengirim 36 proyek dari 8 kabupaten, terbanyak dari SMA Al-Kautsar dengan 8 proyek. Finalis ISPO yang mewakili Lampung adalah 3 dari SMA Al-Kautsar yaitu bidang biologi, fisika, dan rekayasa teknologi. Disusul SMA Negeri Kotaagung 2 proyek, yaitu biologi dan lingkungan.
Adapun hal yang membanggakan adalah tak semua peraih penghargaan mendapat kesempatan berkompetisi di tingkat internasional. Hanya 15 proyek yang dikirim ke ajang internasional. Mereka ada yang dikirim ke Brazil, Turki, Belanda, Georgia, Jerman, dan Amerika Serikat. (rls/c1/gus).
*** ***
http://www.radarlampung.co.id/