Dalam rangka pengenalan agent of change pada anak usia dini dosen FIA UNISMA melakukan kegiatan edukasi “Eco-Culture”, yakni pembenahan pekarangan sekolah yang penuh tanaman liar dengan tanaman rimpang. Kegiatan ini merupakan program Pengabdian pada Masyarakat salah seorang dosen UNISMA, yaitu Ibu Siti Saroh, pengajar pada Fakultas Ilmu Administrasi UNISMA. Pengabdian masyarakat yang digelar di Lembaga pendidikan RA Khodijah Kemlokolegi Kabupaten Nganjuk ini mengambil tema, “Edukasi Penanaman dan Fungsi Toga dalam Pemanfaatan Lahan Kosong di Saat Pandemi Covid”.
Virus corona (covid-19) mengalihkan pembelajaran dari ruang sekolah ke rumah masing-masing siswa. Sekolah bukan diliburkan namun belajar secara daring dari rumah. Siswa belajar di rumah setelah ada pengumuman dari pihak berwewenang, kebijakan ini diberlakukan sebagai upaya untuk membatasi penyebaran virus corona. Pelaksanaan metode pembelajaran daring berlangsung dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan intruksi yang diberlakukan. Harapan kita virus corona segera lenyap di bumi ini, sehingga dapat beraktifitas sehari-hari secara normal kembali.
Sisi lain dari kegiatan pembelajaran daring dari rumah, terdapat bagian sekolah yang sempat terabaikan yaitu pekarangan sekolah. Bagi sekolahan yang memiliki pekarangan, wujudnya menjadi hutan belukar. Sekitar gedung sekolah ditumbuhi rerumputan, bahkan disamping dan belakang gedung tumbuhan rumput liar terlihat seperti semak-semak. Kondisi lingkungan sekolah yang ditumbuhi semak belukar tentunya akan menganggu pandangan dan kenyamanan sivitas sekolah, apalagi aktivitas pembelajaran sekolah dengan tatap muka sudah mulai berjalan kembali.
Pekarangan sekolah yang tidak terawat selama pembelajaran online, memerlukan pembenahan dengan mengganti tanaman baru yang lebih bermanfaat sesuai kondisi efek virus yang berkembang saat ini. Oleh karenanya, kami dari dosen FIA-Unisma bersama guru dan siswa melakukan aksi penggantian semak-semak di pekarangan belakang sekolah dengan tanaman rimpang. Aksi penggantian tanaman ini merupakan bagian dari implementasi tridarma perguruan tinggi, sebagai upaya nyata membantu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat sekarang iini. Tujuan kegiatan pengabdian kami adalah edukasi terhadap guru dan anak didik terkait: pertama, pengenalan tanaman rimpang, manfaat dan cara menanammnya. Kedua, pengenalan peran agen of change bagi anak-anak usia dini.
Tanaman rimpang (empon-empon) merupakan tanaman tradisional berkhasiat. Masyarakat memanfaatkan tanaman rimpang sebagai pelengkap bumbu dapur yang menambah rasa kelezatan masakan. Selain itu masyarakat mengkonsumsi tanaman rimpang guna meningkatkan imun tubuh dan sebagai upaya mendapat kesembuhan dari penyakit. Imunitas tubuh merupakan pertahanan terdepan bagi kesehatan badan secara keseluruhan. Menjaga kekebalan tubuh tetap kuat tentunya tidak akan mudah tertular virus. Potensi meningkatkan imunitas tubuh salah satunya dapat diperoleh dari tanaman rimpang atau juga dinamakan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang banyak kita temui dilahan dan kebun pekarangan.
Pemberdayaan melalui edukasi pembenahan pekarangan sekolah yang telah ditumbuhi semak belukar kemudian diganti dengan tumbuhan rimpang, mendapat respon positif dari pihak sekolah. Kami sebagai kepala sekolah merasa terhormat dan gembira sekali atas kedatangan dari dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Islam Malang (FIA-UNISMA) yang mengedukasi guru dan anak didik kami tentang pemanfaatan pekarangan sekolah sebagai media pembelajaran pengenalan agen of change yang sangat berharga bagi kami kususnya anak didik kami yang masih usia dini. Pengabdian ini bekerjasama dengan R.A. Khadijah Kemlokolegi kabupaten Nganjuk.
www,infodiknas.com