Meski sebagian siswa merasa terbebani dengan tugas wajib membuat cerpen, namun sebagian besar malah mengaku kesyikan. Kebanyakan siswa menyambut positif wajib menulis cerpen yang diberlakukan mulai tahun ini.
“Saya biasa nulis diary jadi tidak terlalu sulit. Memang sebagian teman ada yang mengeluh, tapi saya senang nulis cerpen,” ucap Tamara Apliria Putri, siswi SMP 6 Surabaya, Minggu (25/11/2012).
Bocah kelas 9 SMPN RSBI ini, menulis kisah orangtua yang berkorban demi anaknya. Sang anak pun terpanggil untuk membahagiakan orangtua ini. “Asyik saja menulis,” tambah Tamara.
Hal yang sama disampaikan Hafizah Aderahmadhani, yang mengaku awalnya agak kesulitan menulis dengan menyertakan kutipan langsung dalam cerita. Sebab, siswi SMPN 6 teman Tamara ini biasa nulis diary, dan jarang memakai kutipan.
“Alhamdulillah, tugas cerpen kami sudah kelar dan sudah dikumpulkan. Saya biasa mengerjakan saat waktu luang, pas libur. Ada yang langsung tuntas ada yang saya cicil,” cerita Hafizah.
Seperti diberitakan, Dinas Pendidikan Surabaya mulai tahun ini memberlalukan siswa wajib menulis cerpen. Ini sebagai sarana untuk mengembangkan potensi, dan talenta di bidang menulis.
“Banyak siswa memiliki bakat menulis, eman kalau tak diwadahi dan difasilitasi. Kami harus berani putuskan untuk mewajibkan menulis cerpen bagi setiap siswa, jadi tak hanya bakat olahraga,” kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan.
http://surabaya.tribunnews.com/2012/11/25/siswa-senang-tugas-membuat-cerpen