
Seperti kejadian pekan lalu, kata Atu, anggotanya berhasil menangkap basah salah satu pelajar SD. Pelajar kelas enam di salah satu SD di Ciluar Bogor Utara itu, tertangkap basah oleh petugas Gepenta di Jalan Pajajaran, tidak jauh dari rumah dinas Walikota Bogor. “Dari oknum pelajar tersebut, kami menyita dua buah gir dan satu penggaris besi,” ujar Atu.
Menurut pengakuan pelajar tersebut, dua buah gir dan penggaris besi yang dibawanya hanya untuk pengamanan dirinya. “Ia tertangkap bersama enam orang temannya siswa kelas 7 salah satu SMP di Bogor,” tutur Atu.
Ia mengatakan, setelah diberikan pengarahan, mereka diminta membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Sedangkan, barang bukti gir dan penggaris besi langsung diamankan. “Kami telah melaporkan kejadian ini kepada pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Satgas Pelajar Kota Bogor,” imbuhnya.
Menyikapi kejadian ini, Atu mengatakan, kenakan pelajar yang melibatkan anak SD menjadi bahan perhatian orang tua siswa, termasuk pihak sekolah. “Kita mengimbau kepada para orang tua untuk lebih ketat lagi mengawasi anak-anaknya, termasuk juga agar pihak sekolah lebih tegas menerapkan disiplin di sekolah,” tukasnya.
Menjelang pengumuman kelulusan sekolah, Gepenta akan terus melakukan pengawasan terhadap para pelajar yang berkeliaran di wilayah Kota Bogor. “Kita akan terus terjun ke jalan untuk menghalau para pelajar yang melakukan aksi tawuran. Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Satgas Pelajar dan Polres Bogor Kota,” tukasnya. (ram).