Ketaping, Singgalang
Kondisi gedung SDN 08 Batang Anai, kini memprihatinkan. Kenapa tidak. Sudahlah berusia tua (hampir 60 tahun), gedung itupun terlihat banyak yang rusak. Sudah saatnya pemerintah daerah mengganti bangunan sekolah itu dengan yang baru.
Kepala SDN 08 Batang Anai, Nurleli kepada Singgalang, Kamis (10/2) mengatakan, gedung sekolah yang dibangun tahun 1952 itu terdiri dari delapan lokal dan satu ruangan kepala sekolah dan majelis guru.
Bila dibanding dengan gedung sekolah lain, SDN 08 Batang Anai jauh ketinggalan.
Baik dari segi bentuk maupun kontruksinya yang tampak kerendahan. Sekarang dinding sekolah juga banyak yang retak akibat gempa 30 September 2009 lalu.
Bahkan dua dari delapan ruangan belajar, juga harus dikosongkan akibat kerusakannya yang cukup parah, sehingga dapat mengancam keselamatan siswa maupun guru.
Kayu-kayu yang terdapat di gedung sekolah itu sudah banyak yang lapuk, termasuk kusen dan jendela. Kemudian atapnya pun telah banyak yang bocor.
Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di gedung sekolah yang kurang tinggi atau lotengnya yang kerendahan, terasa sangat menggerahkan. Panas. Membuat perasaan tidak nyaman. Apalagi dengan mobiler, seperti kursi dan meja belajar yang sudah banyak yang reot.
Sekolah yang sekarang memiliki 235 murid itu berada tidak jauh dari pantai, dan membelakangi jalan lintas Pariaman – Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Nurleli berharap, pemerintah daerah dapat mengalokasikan dana perbaikan gedung sekolah tersebut. Kalau bisa dibangun gedung baru yang menghadap ke ruas jalan.
Nurleli mengakui, sejak dibangun tahun 1952, SDN 08 Nan Sabaris pernah beberapa kali mendapatkan bantuan renovasi dari pemerintah, tahun 2004 dan 2005. Kemudian tahun 2006 dapat bantuan PT Angkasa Pura berupa mobiler untuk satu kelas. (431/213)
.
http://www.hariansinggalang.co.id/sgl.php?module=detailberita&id=3790