Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) Said Aqil Siraj mendapat amanat baru. Dia terpilih sebagai ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) setelah mengantongi suara tertinggi dalam pemungutan suara.
Dari total 21 anggota MWA, Said Aqil terpilih sebagai ketua setelah mendapat sembilan suara dukungan. Dia unggul satu suara atas mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) yang berada di urutan kedua. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh yang juga merupakan bagian di MWA turut memberikan suara.
Said Aqil dan JK merupakan dua orang di antara enam anggota MWA dari unsur masyarakat yang telah terpilih sebelumnya. Empat orang yang lain adalah mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto, mantan Menlu Alwi Shihab, mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Bagir Manan, dan Anugerah Pekerti. “Sebagai orang ndeso yang dibesarkan di pesantren biasa, saya tidak menduga bisa terpilih menjadi ketua MWA UI, apa lagi bersaing dengan Pak JK,” kata Said Aqil kemarin (10/5).
Lebih lanjut, Said menyatakan, pihaknya selanjutnya butuh doa dan dukungan semua pihak agar bisa menjalankan amanat itu dengan baik. “Saya juga siap belajar agar semua nanti bisa lancar,” ujar doktor lulusan Universitas Ummul Qura, Makkah, tersebut.
Sebagai ketua terpilih, Said berjanji akan mengakomodasikan dua keinginan berbeda terkait dengan masa depan UI. Yaitu, aspirasi yang menginginkan UI dipertahankan sebagai universitas negeri atau diubah menjadi perseroan terbatas. “Apa pun (pilihannya) nanti, sebagai kampus perjuangan dan universitas terbesar di Indonesia, UI harus menjadi tempat belajar anak-anak cerdas dari seluruh lapisan masyarakat,” tuturnya.
Pekerjaan awal yang harus dihadapi MWA UI dalam waktu dekat adalah membentuk tim pemilihan rektor baru. Agendanya, pemilihan itu sudah harus dilaksanakan Agustus mendatang.
Sementara itu, jajaran Kemendikbud menyambut baik perkembangan pembentukan pengurus inti MWA UI. Termasuk, penggantian Purnomo Prawiro (ketua lama) oleh Said Aqil.
Wakil Mendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim menuturkan, pembentukan pengurus inti MWA merupakan langkah positif. “Ketua baru harus bisa memimpin gerbong MWA dalam menyiapkan dan menjalankan pemilihan rektor baru,” katanya.
Meski masih dalam nuansa transisi, mantan rektor Universitas Andalas, Padang, tersebut menuturkan, MWA UI masih bertanggung jawab terhadap pemilihan rektor baru. Seperti diketahui, kursi rektor UI saat ini masih diduduki Gumilar R. Somantri.
Upaya Said memimpin gerbong MWA UI untuk menjalankan pemilihan rektor UI perlu ditunggu. Sebab, beberapa waktu lalu, iklim politik kepemimpinan di kampus yang identik dengan jas kuning itu sempat menghangat. Beberapa pihak bahkan sempat menyuarakan supaya Gumilar mundur sebelum waktunya.
Selain menyiapkan pemilihan rektor, Musliar berharap ketua MWA UI bisa mengambil peran penting. (jpnn/alt).
http://www.radarbanten.com/