Jakarta (ANTARA News) – Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia KH Said Aqil Siroj menyatakan, perguruan tinggi hendaknya tidak sekedar mengajarkan ilmu pengetahuan, namun juga perlu membentuk karakter.
“Karena perguruan tinggi tidak hanya menyiapkan lahirnya kaum profesional, tetapi juga diharapkan mampu melahirkan pemimpin,” kata Said Aqil dalam acara syukuran atas terpilihnya dirinya selaku Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa malam.
Hadir dalam acara itu Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini, Menpera Djan Faridz, Rektor UI Gumilar R Sumantri, anggota MWA UI Bagir Manan dan Endriartono Sutarto, Ketua Umum Kadin Suryo B Sulisto, serta sejumlah tokoh lainnya.
Dikatakannya, pendidikan karakter penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan karena menjamin adanya objektivitas dan kejujuran. Selain itu juga berguna untuk melahirkan pemimpin yang mampu menjadi pelopor terjadinya perubahan sosial.
“Pemimpin yang berkarakter tidak mudah terseret oleh berbagai ideologi yang bertentangan dengan karakter bangsa ini, baik yang berbasis pada radikalisme Islam maupun ideologi liberal kapitalis, yang telah mengacaukan tata kehidupan dan sistem ketatanegaraan kita sekarang ini,” katanya.
Lebih lanjut Said Aqil mengatakan, dalam upaya pembentukan karakter, moral, dan akhlak, perguruan tinggi bisa mengambil pengalaman dari pesantren.
“Perguruan tinggi tidak perlu malu belajar dari pesantren,” kata Said Aqil yang juga Ketua Umum PBNU.
Dikatakannya, sebelum adanya pendidikan modern, seluruh sumber daya manusia, baik kalangan militer, bangsawan, dan priyayi, belajar di pesantren.
“Mereka tidak hanya belajar teknik kemiliteran atau manajemen pemerintahan, tapi juga belajar agama dan dibentuk karakter mereka oleh para ulama atau kiai,” katanya.
Dikatakannya, dalam pesantren tidak hanya diajarkan kecerdasan (ta`lim), namun juga dilanjutkan proses pengamalan (tadris) dalam kehidupan sehari-hari, dilengkapi dengan melatih kedisiplinan (takdib), dan disempurnakan dengan tarbiyah (mendidik, mengayomi).
“Dengan demikian ilmu tidak hanya dipahami secara kognitif, tetapi diterjemahkan menjadi sikap dan perilaku,” kata Said Aqil.
Sementara itu dalam sambutannya, Rektor UI Gumilar R Sumantri menyatakan, dengan adanya tokoh-tokoh seperti KH Said Aqil Siroj, Jusuf Kalla, Bagir Manan, Endriartono Sutarto, Alwi Shihab, dan Anugrah Pekerti diharapkan UI ke depan bisa melahirkan lulusan yang tidak hanya kredibel, namun juga memiliki akhlak yang baik.
(T.S024/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2012.
— —
http://www.antaranews.com/berita/310822/said-aqil-perguruan-tinggi-perlu-bentuk-karakter