
Jakarta — Pemerintah Indonesia dan Austria meningkatkan kerja sama jenjang pendidikan tinggi. Penandatanganan nota kesepahaman bersama dilakukan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dan Menteri Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Austria Beatrix Karl, di kantor Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Kamis (17/2).
Kerja sama meliputi pertukaran pelajar, pertukaran dosen, pertukaran staf akademi, dan pertukaran tenaga ahli. Kedua negara juga menyepakati kredit transfer, beasiswa, penelitian, dan penyetaraan ijazah.
Menteri Nuh menyampaikan, Austria merupakan salah satu negara yang memiliki kualifikasi penelitian dan perguruan tinggi yang sangat baik. Tujuan kerja sama dengan Austria tidak hanya untuk pendidikan, tetapi juga pertukaran budaya, baik budaya keseharian maupun akademik. “Kerja sama ini telah mendorong civitas akademika Indonesia untuk melakukan kegiatan akademik di Austria. Begitu pula sebaliknya,” katanya.
Dinamika pertukaran di bidang pendidikan di antara kedua negara selama tiga tahun terakhir 2008-2010 mencakup pengiriman pelajar/mahasiswa/akademisi Indonesia di Austria dengan kegiatan meliputi seminar 13 orang, penelitian (11), pendidikan lanjutan bergelar (13), dan pendidikan lanjutan nongelar sepuluh orang.
Sedangkan Pemerintah Austria juga telah mengirimkan Pelajar/Mahasiswa/ Akademisi ke Indonesia melalui kegiatan Darmasiswa 7 orang, pendidikan atas biaya sendiri 11 orang, mahasiswa 13 orang, dan pekerja 8 orang.
Menteri Nuh berharap, kerja sama menghasilkan sumber daya manusia (SDM) atau alumni dari program student mobility, jurnal ilmiah, dan produk teknologi.
Selama di Indonesia, Beatrix Karl, juga akan mengunjungi Universitas Gadjah Mada, Candi Borobudur, dan meresmikan Kantor Konsul Kehormatan di Yogyakarta.
Secara bilateral kerja sama di bidang pendidikan antara RI dan Austria menunjukkan perkembangan yang sangat baik dalam beberapa tahun terakhir. Selain di bidang pendidikan tinggi, kerja sama bidang pendidikan juga dikembangkan dalam rangka dialog lintas agama (interfaith dialogue).
Kerja sama Indonesia dan Austria di bidang pendidikan tinggi semula berjalan dengan menggunakan kerangka Austrian-South-East Asian University Partnership Network. Seiring dengan bergabungnya Austria kedalam Uni Eropa, maka kerangka kerja sama dimaksud berubah menjadi ASEAN-European Academic University Network (ASEA UNINET).
Beberapa perguruan tinggi Indonesia yang turut serta dalam skema kerja sama ASEA UNINET meliputi Universitas Gadjah Mada (1994), Institut Teknologi Sepuluh November (1994), Universitas Dioponegoro (1994), Universitas Indonesia (1996), Institut Teknologi Bandung (1999), dan yang terbaru adalah dengan Universitas Udayana (2008).
Secara lebih spesifik, kerja sama di antara perguruan tinggi Indonesia dan perguruan tinggi Austria dalam skema ASEA UNINET meliputi:
a. Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (MM-UGM) dan Vienna University of Economics and Business. Naskah perjanjian kerjasamanya ditandatangani pada tanggal 27 September 2001. Salah satu bentuk pelaksanaanya adalah dengan menyelenggarakan “International Summer University-Indonesia 2010” pada tanggal 12-30 Juli 2010. Sebanyak 25 mahasiswa Vienna University ikut ambil bagian dalam program tersebut.
b. MM-UGM dengan Innsbruck University. Naskah perjanjian kerja sama ditandatangani pada tanggal 3 Oktober 2007.
c. MM-UGM dengan Salzburg University of Applied Science. Naskah perjanjian kerja sama ditandatangani pada tanggal 24 Januari 2007.
Untuk lebih meningkatkan kerja sama bidang pendidikan tinggi dan riset, Kementerian Pendidikan Nasional RI dan Federal Ministry of Education, Science, and Culture of the Government of the Federal Republic of Austria telah menjajaki rencana penyusunan MoU di bidang pendidikan tinggi.
Adapun beberapa cakupan kerja sama yang tertuang dalam MoU tersebut meliputi: pertukaran pelajar, pertukaran dosen, pertukaran staf akademik, pertukaran tenaga ahli, kredit transfer, beasiswa, penelitian, publikasi, dan penyetaraan ijazah.
Dialog Lintas Agama ke-2 Indonesia-Austria diselenggarakan pada tanggal 22-24 September 2010 di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka). Tema dari pertemuan tersebut adalah “Enhancing Cooperation between Indonesia and Austria through the Promotion of Respect on Religious and Cultural Diversity“. Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa masyarakat kedua negara akan meningkatkan pemahaman dan toleransi antar umat beragama melalui kerjasama pendidikan serta meningkatkan toleransi dan menghargai keberagaman kedua negara.
Di sela-sela dialog, delegasi Austria memperoleh kesempatan untuk melihat keanekaragaman budaya Indonesia dengan mengunjungi Gereja Ganjuran, Pesantren Pandanaran, Candi Borobudur, Mendut dan Prambanan serta melakukan public lecture di Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) UGM. Sementara itu, pada tahun 2010, untuk pertama kalinya seorang pengajar dan 4 mahasiswa CRCS UGM dapat mengikuti program singkat Vienna International Christian Islamic Summer University (VICISU). (lian/agung/kem)
.
Sumber: http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2011/2/austria.aspx