Kabar perihal kematian sesungguhnya adalah peristiwa paling wajar dalam sejarah kehidupan, tapi ia, sebagai sesuatu yang misteri, dan acap tak dimengerti, selalu menyisakan kesakitan dan keterkejutan tak terperi.
Keterkejutan itu berawal saat saya membaca kabar wafatnya Prof. Dr. Saidun Fiddaroini, MA. dari group Dosen Intensif Bahasa Arab dan group IKA-PBA di WhatsApp. Dikabarkan bahwa beliau wafat pada Sabtu, 28 Maret 2015, sekitar jam o1.00 dini hari. Bagi saya yang pernah berinteraksi dengan beliau, apalagi di ruang-ruang kelas perkuliahan yang sarat diskusi, kabar itu sungguh seperti belati.