Pontianak-Berbeda dengan peristiwa di Singkawang, siswa SD di Kota Pontianak justru berdemo. Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) 56 Jalan Kom Yos Sudarso, Pontianak Barat, menggelar aksi damai di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Senin (31/10).
Didampingi orangtuanya masing-masing, mereka menuntut eks kepala sekolah, Hj Julianti, dikembalikan ke SD 56 tempat mereka menuntut ilmu. Selain Julianti, mereka juga meminta guru honor, Sodikin, kembali mengajar di sekolah tersebut. Kedua orang itu pindah ke SDN 21 Pontianak.
“Kami datang ke sini untuk meminta kepada Dinas Pendidikan Kota Pontianak mengembalikan kepala sekolah kami yakni Hj Julianti untuk mengajar di SD 56,” seru Kamariah, salah satu wali murid yang dengan setia mendampingi anaknya.
Diakui Kamariah, aksi tersebut murni keinginan murid dan orangtua yang prihatin dengan kondisi pendidikan.
“Dulu proses belajar mengajar di SD 56 sangat terpuruk dan bahkan tanpa prestasi. Tapi semenjak Bu Julianti menjadi kepala sekolah di sana banyak kemajuan dan prestasi yang sudah diraih,” tegasnya.
Senada disampaikan Agus, perwakilan wali murid lainnya. Menurut Agus, aksi ini merupakan kesepakatan orangtua yang peduli pendidikan di SD 56.
“Kami datang bukan hanya kemauan kami sendiri tapi ini juga atas desakan anak-anak kami. Mereka saat ini sudah mulai enggan sekolah, pokoknya mereka bermalas-malasanlah intinya,” ungkap Agus.
Kedatangannya ke dinas pendidikan, kata Agus, sudah 3 kali, namun tidak pernah ketemu dengan kepala dinas.
“Surat dan tuntutan sudah dimasukkan namun tidak dipenuhi. Harus bagaimanalah kami nih? Di satu sisi kami ingin anak tetap sekolah,” tambahnya.
Dia juga menyayangkan kebijakan walikota dan disdik yang telah memindahkan Julianti dari sekolah tersebut. “Padahal sekolah itu baru saja mau menanjak maju, tapi sudah dipindah,” tegasnya.
Kasi Pendidikan Luar Sekolah, Syahdan, mengaku kalau saat ini kepala dinas memang sedang tidak ada di kantor. “Kami mengerti keinginan Bapak dan Ibu, tapi mesti kita sadari bahwa yang bersangkutan adalah PNS yang harus siap ditempatkan di mana saja. Sama halnya dengan kami, yang siap dipindah kapan saja,” akunya.
Dia mengharapkan kepada seluruh siswa dan orangtua mengambil hikmah dari semua ini. “Mungkin ini juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan penyegaran oleh pimpinan,” terang dia.
Bisa saja, lanjutnya, yang bersangkutan dianggap berprestasi sehingga pemerintah memerlukan tenaga dan kemampuannya untuk menyukseskan sekolah lain. “Kalau itu yang terjadi maka pemindahan Bu Julianti merupakan promosi,” tegas Syahdan.
Selain itu, dia juga meminta kepada masyarakat agar memberikan kesempatan kepada kepala sekolah baru untuk berbuat. Kepala UPT Pontianak Barat, Djamaluddin, menyarankan agar ibu-ibu membuat surat resmi ke Walikota Pontianak.
“Di dalam surat itu dijelaskan persoalan dan harapan yang diinginkan masyarakat dan murid,” sarannya. (lil)
http://www.equator-news.com/utama/20111101/siswa-sdn-56-unjuk-rasa