www.infodiknas.com.
PONTIANAK. Tiga komisariat KAMMI Pontianak, STAIN, STKIP, dan Untan mengadakan buka puasa bersama, melibatkan beberapa anak jalanan, di Masjid Darussallam, Jalan Tanjung Pura, Kamis (19/8). Agenda buka bersama itu telah direncanakan sejak bulan lalu dengan melibatkan partisipasi alumni KAMMI yang memberikan donasi. Sebelum acara buka bersama dimulai, Komisariat KAMMI mengundang Ustd Uslah Maulana, penceramah dari Ponpes Khasana Kebajikan Jakarta, mengisi tausiah kepada pengurus Komisariat dan anak jalanan. Acara buka puasa bersama merupakan bentuk kepedulian terhadap rakyat kecil yang kurang mampu. Dimulai pukul 17:00. Komisariat KAMMI dan anak jalanan mulai berdatangan dan berkumpul di tempat yang sudah disediakan di Masjid Darussallam lantai dua. Buka bersama juga dimeriahkan dengan game agama dari penceramah dengan memberikan beberapa pertanyaan untuk anak-anak yang hadir. Selain itu, penceramah juga memberikan sedekah. Setelah buka puasa tiba, Komisariat dan anak jalanan menyantap makanan yang telah di sediakannya. Kegembiraan yang terlihat pada anak jalanan. Kegembiraan yang tulus terpancar dari pengurus Komisariat karena bisa berkumpul sekaligus buka puasa bersama anak-anak jalanan. “Kami merasa senang, bisa buka puasa bersama seperti ini. Kami hanya bisa menunggu belas kasihan dari orang untuk bertahan hidup yang selalu hidup di jalanan,†ujar Siti salah satu anak jalan yang ikut berbuka puasa bersama. Kegembiraan tersebut berlanjut ketika pengurus Komisariat memberikan kenang-kenangan untuk anak jalanan berupa kebutuhan sekolah dan sehari-hari. “Kami hanya bisa memberikan sedikit bingkisan terhadap mereka, karena mereka sangat membutuhkan partisipasi dari kita,” ujar Sarwono Anggota Komesariat KAMMI. Sebelum buka puasa bersama, tiga Komisariat melakukan aksi di jalanan, dengan Tema “Dengan Semangat Ramadan, kita bangun Peradaban Masyarakat Bermoral,” di perempatan lampu merah. Mereka prihatin terhadap rakyat miskin yang tidak disentuh sama sekali oleh presiden. Mestinya kemiskinan dan pengangguran menjadi isu bersama. “Kami hanya prihatin karena rakyat miskin tidak dijadikan isu utama dalam pidato presiden. Karena kemiskinan mendekatkan kekufuran ” ujar Reza, Korlap Aksi KAMMI. (sul)
Sumber: http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=22520