Menempatkan atau penataan nama (nomenklatur) Pancasila sebagai salah satu dari empat pilar negara dinilai salah kaprah. Itu karena Pancasila bukan pilar seperti yang selama ini diposisikan oleh Majelis Permusyaratan Rakyat (MPR), melainkan dasar negara.
“Ada kesalahkaprahan yang luar biasa dalam menempatkan Pancasila sebagai pilar. Pancasila bukan pilar, melainkan dasar negara,” kata Edwin Henawan Soekowati, Ketua Umum Aliansi Nasional Indonesia, di Jakarta, Minggu (2/12) malam.
Menurut Edwin, Pancasila tidak bisa disejajarkan dengan tiga pilar lainnya, yaitu UUD 1945, NKRI, dan Bineka Tunggal Ika. Jika diposisikan setara, lanjut Edwin, Pancasila bisa turut serta mengalami perubahan atau amendemen seperti yang dialami UUD 1945.
Selama ini, Edwin menilai, ada upaya mereduksi nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Karena itu, kata dia, tak heran bila tak ada lagi nilai-nilai Pancasila dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila, lanjutnya, telah ditinggalkan di mana-mana.
“Akibatnya, negara ini seperti tidak ada pilot. Selain itu, tidak ada pilot juga tidak ada arahnya. Jadi, republik ini bergerak tergantung siapa yang membayar pilotnya,” sindir Edwin. Ia mendesak MPR untuk tidak lagi menempatkan Pancasila sebagai pilar.
Tidak Salah
Terpisah, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari berpendapat, tidak ada yang salah jika menyebut Pancasila sebagai salah satu pilar. Ia menjelaskan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi IV tahun 2009 halaman 1073 menyatakan tak ada perbedaan makna, antara “pilar” dengan “dasar”.
Dalam kamus bahasa, kata Hajriyanto, pilar berarti tiang penyangga, ,fondasi atau hal yang pokok atau dasar, serta kap penyangga dinding dan geladak kapal. “Jadi, secara linguistik tidak ada yang salah dengan penggunaan kata ‘pilar’,” ujarnya.
Menurut Hajriyanto, menyebut Pancasila sebagai salah satu pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bukan berarti hanya memosisikannya sebagai tiang atau penyangga. Penempatan Pancasila sebagai salah satu pilar, lanjutnya, bisa dipertanggungjawabkan secara etimologi.
http://shnews.co/detile-11660-pancasila-sebagai-pilar-dinilai-salah-kaprah.html