DUTA MASYARAKAT, 05 Januari 2011
FATKHUL AZIZ SURABAYA
Pemerintah Australia melalui perwakilannya di Jakarta kian meningkatkan program kerjasama bidang pendidikan. Tahun 2011 ini, Australia bakal menggandeng 57 sekolah mitra yang tersebar di 7 Provinsi di Indonesia. Sekolah-sekolah yang dijadikan mitra oleh Australia itu tidak hanya terbatas pada sekolah umum namun juga madrasah.
Pingkan Umbo, Perwakilan Kedutaan Australia Jakarta usai melakukan MoU dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur menuturkan, hingga kini pihaknya sudah menggandeng 47 sekolah/madrasah di Indonesia, dan 59 orang guru juga telah berkunjung ke Australia. “Kita harapkan pada Maret 2011 nanti mencapai 57 kemitraan di 7 provinsi di Indonesia dengan guru yang terlibat mencapai 111 orang,” tuturnya, Selasa (4/1).
Program kemitraan sekolah yang dilakukan melalui proyek BRIDGE ini diharapkan mampu meningkatkan wawasan antar dua negara tetangga. Selain itu, jejaring komunikasi dalam rangka peningkatan mutu pengelolaan sekolah serta kesadaran bersama lebih terjalin. “Nantinya kita harap akan terus terjalin melalui e-twinning. Meski sudah berada di sekolah masing-masing tapi tetap bisa berkomunikasi melalui jejaring IT yang sudah kita siapkan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, dalam MoU itu telah terpilih tiga madrasah di Jatim sebagai sekolah mitra. Yakni, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muftahul Ulum Batu Malang, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Kediri dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Malang.
Dalam program ini, dua guru dari tiap madrasah akan berangkat ke Australia selama beberapa pekan. Sebelumnya, para guru akan menjalani test penguasaan bahasa dan pengetahuan umum. Pada 26 Januari, persiapan untuk keberangkatan para guru ini harus sudah selesai, mulai dari paspor, visa dan kelengkapan lainnya.
Program kerjasama antar sekolah BRIDGE ini dimulai sejak tahun 2008 oleh pemerintah Australia dan Indonesia. Program ini didanai oleh pemerintah Australia dan the Myer Foundation. BRIDGE 2011 ini diselenggarakan oleh Asia Education Foundation dan didukung Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jatim Drs H Sutrisno menuturkan, MoU tersebut menjadi bentuk komitmen Kemenag dalam mengembangkan SDM di madrasah. ”Guru-guru madrasah sekarang ini tidak dinomorduakan,” tandasnya.
Dengan adanya kerjasama ini, guru-guru madrasah akan dapat pengetahuan mengenai pengelolaan dan proses pembelajaran sekolah-sekolah di luar negeri. Selain itu, mereka juga dapat belajar mengenai budaya yang ada di Australia. “Intinya dari program ini adalah belajar tentang manajemen sekolah di Australia sekaligus budaya yang ada disana,” imbuhnya.