
Yogyakarta — Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Mendikdasmen) Suyantomembuka Olimpiade Internasional Kebumian ke-4 (4th International Earth Science Olympiad/IESO) yang berlangsung 20-28 September 2010, di Yogyakarta.
Sebanyak 19 negara ikut serta pada ajang IESO. Negara tersebut adakah Amerika, Filipina, India, Indonesia, Italia, Jepang, Kamboja, Korea, Kuwait, Maladewa, Nepal, Nigeria, Rumania, Rusia, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, Ukraina dan satu negara pengamat yakni Prancis. Masing-masing negara mengirimkan 4 (empat) siswa, dan dua orang mentor, dengan total keseluruhan negara berjumlah 77 siswa, dan 33 orang mentor (leader).
“Sebagai kegiatan akademik kegiatan IESO mempromosikan kompetensi akademik di antara peserta. Para peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah mereka yang memiliki keunggulan nominal dalam bidang ilmu bumi. Maka kegiatan ini tidak hanya akan mempromosikan seseorang untuk menjadi pemenang dan memperoleh medali, tetapi juga akan menjadi terobosan ilmiah tentang bagaimana dapat meningkatkan kesadaran tentang kelestarian alam,” ucap Suyanto saat memberikan sambutan di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin (20/09).
“Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran tentang konservasi alam yang merupakan masalah yang telah menjadi perhatian bagi para pemimpin dunia, politisi, serta akademisi,sebagai peneliti-peneliti muda untuk generasi selanjutnya yang memiliki motivasi kuat, semangat kerja keras, dan ide-ide cemerlang, sementara berkompetisi satu sama lain bisa mengambil waktu untuk merenungkan fakta tentang kerusakan alam yang terjadi terus menerus. Dia juga meminta para peserta mendiskusikan tentang bagaimana menghasilkan ide-ide kreatif mengatasi hal tersebut dengan mensintesakan dan mensirnegikan setiap ide,” kata Suyanto.
“Saya menyadari bahwa hal ini bukanlah tugas yang mudah, tetapi setidaknya Anda harus mengingat hal ini dalam pikiran masing-masing. Suatu hari di masa depan, ketika anda semua menjadi seorang peneliti, kalian dapat bergabung dalam satu tim sebagai salah satu ilmuwan terkemuka di dunia yang berhasil mengatasi masalah kerusakan alam. Sedemikian rupa kalian dapat membuat impian kalian menjadi kenyataan,” dalam sambutannya seraya mengharapkan para peserta bertindak jujur dan memiliki motivasi tinggi. Sebab sebagai wakil dari negara, penampilan terbaik akan membawa reputasi yang baik pula untuk negara,” tuturnya .
Sementara Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur Paku Alam IX antara lain mengatakan, Olimpiade Kebumian tidak saja penting sebagai ajang kompetisi pengasaan ilmu kebumian, namun juga menjadi investasi bagi masa depan bumi tempat seluruh makhluk hidup bermukim serta menjalani kehidupannya. Sebab di tangan generasi muda masa depan bumi ada.
“Karena itu membangun kesadaran pentingnya pengelolaan alam yang selaras dengan pelestarian lingkungan menjadi kunci bagi masa depan kehidupan di atas planet bumi ini, selain mengikuti kompetisi para peserta dapat mengunjungi objek-objek wisata yang ada di DIY, sehingga mendapatkan kenangan dan pengalaman yang tiada terlupakan,” ujar Sultan. (ali)
Sumber: http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2010/9/kebumian.aspx