Masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat angin segar dengan adanya beberapa kemudahan dalam persyaratan melamar Beasiswa S2/S3 ADS tahun ini (IPK menjadi 2,75 bukan 2,9, adanya bantuan biaya untuk tes ITP TOEFL dan diberikan jatah 30% dari total 400 calon penerima Beasiswa ADS untuk 5 propinsi di Indonesia). Mampukah masyarakat kita bersaing untuk merebut kouta maksimal dari propinsi lain?
Pemerintah Australia melalui Australia Awards kembali memberikan kesempatan masyarakat Indonesia dan wilayah Asia Pasific untuk studi S2 dan S3 di universitas di Australia melalui 3 jenis beasiswa yang ditawarkan yaitu Australian Development Scholarship (ADS), Australian Leadership Awards (ALA), dan Endeavour Awards. Masing-masing jenis beasiswa mempunyai persyaratan-persyaratan tertentu, yang informasinya bisa diunduh di www.AustraliaAwards.gov.au . Demikian disampaikan oleh Perwakilan dari Kedutaan Australia di Jakarta, Ibu Nunik Kristiani dan Perwakilan Alumni AusAid NTB, Ibu B. Yulfia Elsadewi Yunuartini (dosen Fakultas Pertanian UNRAM) dalam acara Sosialisasi Australia Awards di Hotel Lombok Raya, Rabu, 11 Mei 2011. Kegiatan diikuti oleh kurang lebih 100 orang dari berbagai kalangan (mahasiswa, PNS, akademisi dan LSM) sangat antusias menyimak pemaparan dan melakukan Tanya jawab seputar beasiswa ADS.
Untuk tahun ini, ADS menawarkan 400 beasiswa S2 dan S3 terbuka untuk sektor pemerintah dan swasta (PNS, masyarakat umum dan LSM) di wilayan Indonesia. Prioritas diberikan untuk bidang-bidang kajian yang menunjang tujuan peningkatan kemampuan SDM dan pembangunan Indonesia dalam empat payung besar yang mendukung program berikut:
- Pertumbuhan Berkelanjutan dan Manajemen Ekonomi (Sustainable Growth and Economic Management)
- Investasi untuk Pembangunan Manusia (Inversting in People)
- Demokrasi, Keadilan dan Pemerintah yang Baik (Democracy Justice and Good Governance)
- Keamanan dan Perdamaian (Safety and Peace)
Masing-masing payung tersebut memiliki bidang-bidang ilmu yang eligible dilamar. Informasi ini bisa dilihat dalam brosur atau web yang tertera di akhir tulisan ini.
Berita gembira untuk masyarakat NTB, untuk tahun 2011 ini dari 400 beasiswa yang tersedia 30% diantaranya untuk “geographic focus area” yaitu propinsi-propinsi yang yang menjadi target Strategi Kerjasama Pembangunan Australia Indonesia 2008-2013. Selain NTB, termasuk di dalamnya adalah Papua, Papua Barat, NTT, dan NAD. Ini artinya masyarakat pada 5 propinsi ini akan bersaing untuk merebut 120 beasiswa secara kompetitif dan terbula. Selain itu, kabar gembira lainnya untuk masyarakat NTB adalah akan diberikannya stimus biaya tes Institusional TOEFL (ITP) untuk pelamar yang telah memiliki skor 500 dalam TOEFL lokal atau TOEFL prediksi. Pembicaraan awal telah dilakukan oleh Ibu Nunik Kristiani, Staff Kedutaan Australia di Jakarta, yang berkunjung ke NTB dalam rangka mempromosikan Program ADS dan perwakilan Pusat Bahasa UNRAM, Made Sujana, sebagai penyelenggara tes ITP mitra kerja dari Indonesia International Education Foundation (IIEF) Jakarta. Teknis pelaksanaan masih menunggu pembicaraan lebih lanjut antara Pusat Bahasa UNRAM dan AusAid sebagai penyandang dana dan kemungkinan dengan Pemda NTB sebagai pemegang kebijakan di daerah (terutama yang dari sektor PNS). Kemudahan lain yang diberikan NTB adalah penurunan syarat IPK dari 2,9 menjadi 2,75 (menyesesuaikan persyaratan PNS). Penawaran dan kemudahan yang sangat luar biasa diberikan oleh ADS. Tinggal masyarakat NTB yang harus mempersiapkan diri dengan segala persyaratan yang diperlukan. [Bangkitlah Generasi Muda NTB untuk meningkatkan SDM].
Dari pengamatan kami dari Pusat Bahasa UNRAM, kendala utama yang dihadapi oleh masyarakat NTB adalah lemahnya kemampuan berrbahasa Inggris. Peminat setiap tahunnya cukup banyak tetapi lebih banyak batal mengirim application form karena skor TOEFL-nya yang belum mencapai target minimal. Ini disebabkan oleh kurangnya antisipasi persiapan dalam Bahasa Inggris pada saat kuliah. IPK sarjana di NTB cukup tinggi bahkan tidak sedikit berpredikat cum laude, tetapi kurang mengantisipasi kemampuan berbahasa Inggris. Perlu diperhatikan oleh masyarakat bahwa belajar Bahasa Inggris memerlukan proses panjang apalagi untuk mencapai skor TOEFL 500 atau 5,0 dalam IELTS sebagai persyaratan awal mendaftar ADS (bukan syarat diterima). Dan yang perlu juga diperhatikan oleh pelamar beasiswa ke luar negeri adalah bahwa TOEFL bukanlah target akhir belajar Bahasa Inggris. Pelamar perlu meningkatkan kemampuan bahasa Inggris akademik (Academic Speaking, Academic Listening, Academic Reading dan Academic Writing) dan bahasa Inggris untuk bersosialisasi (Survival English) yang menjadi kebutuhan target (target needs) saat kuliah di negara berbahasa Inggris. Untuk mengantisipasi semua ini, sudah saatnya peran kampus yang lebih besar untuk mendorong para mahasiswa seniornya yang memiliki potensi studi lanjut untuk mempersiapkan diri. Beberapa fakultas telah mensyaratkan adanya nilai TOEFL untuk persyaratan lulus. Itu merupakan langkah yang baik tetapi perlu ditinjau persyaratannya (bukan sekedar ada tetapi skor yang benar-benar bahwa alumni UNRAM telah mampu menggunakan Bahasa Inggris dan memiliki daya saing secara global). Pembinaan bisa berupa adanya beasiswa belajar Bahasa Inggris untuk mahasiswa berprestasi (IPK baik) sehingga bisa bersaing untuk beasiswa ke luar negeri. UNRAM juga bisa mengusahakan menggandeng perusahan-perusahan besar di NTB untuk menyisihkan dana sosialnya (CSR/Corporate Social Responsibilities) untuk membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa. Bagi instansi-instansi pemerintahan dan swasta, perlu adanya strategi peningkatan kemampuan berbahasa Inggris para karyawannya. ADS sudah memberikan kemudahan untuk masyarakat kita. Bagaimana usaha kita untuk merebut peluang tersebut? Ini PR bagi kita masyarakat NTB.
Hak Penerima Beasiswa. Program Beasiswa ADS ini merupakan program beasiswa yang sangat menggiurkan dari sisi pembiayaan yang diberikan, yang mencakup biaya pendidikan, bantuan tutorial tambahan di universitas di Asutralia, Biaya perjalanan (pp), kerja lapangan di luar Australia (untuk mahasiswa riset), anggara pemukiman, biaya hidup, asuransi kesehatan, pelatihan bahasa Inggris hingga 9 bulan di Bali/Jakarta, biaya perjalanan reuni keluarga. Ketika Anda dinyatakan lulus dari Joint Selection Test (JST) dan IELTS tes minimal 5.0, Anda sudah mulai dibiayai untuk kursus dan biaya hidup selama kursus sampai 9 bulan.
Persyaratan. Akte Kelahiran, KTP/Paspor, CV, Kopi Ijazah dan Transkrip S1, IPK minimal 2,75, Skor TOEFL/IELTS original, Referensi pembimbing S2 untuk pelamar S3, Proposal Penelitian bagi pelamar S2 (reserach) dan S3, Usia maksimal 42 tahun.
Saran-Saran Bagi Pelamar:
- Persiapkan diri sejak awal dengan persyaratan yang tidak bisa diperoleh/dikuasai dalam waktu singkat seperti Bahasa Inggris.
- Skor TOEFL bukan akhir penilaian Bahasa Inggris. Kalau Anda dinyatakan lulus Joint Selection Test (JST), Anda akan dites dengan IELTS. Persiapkan diri dengan IELTS dan kemampuan English for Academic Purposes (EAP).
- Pelajari Application Form dengan seksama dan jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan baik (Konsultasilah pada teman/dosen yang sudah berpengalaman mengisi application form serupa). Selalu akan ada kesalahan kalau Anda bekerja last minutes. Luangkan waktu untuk mengisi form. Buatlah arsip untuk dokumen yang Anda kirim untuk mempersiapkan diri kalau lulus mengikuti JST.
- Berkomunikasilah dengan dosen-dosen di universitas yang ingin Anda tuju. Perkenalkan diri dan mintalah dukungan/komentar tentang prospek bidang Anda pelajari. Untuk yang S3 dipersyaratkan tidak hanya komunikasi tetapi diperlukan kesediaan dosen tersebut menjadi pembimbing Anda. Tentu Anda harus menunjukkan rencana studi (proposal) untuk meyakinkan mereka. Usaha Anda mempersipkan diri memiliki nilai plus.
- Pilihlah bidang ilmu yang memberikan kontribusi yang luas untuk negara, daerah, lembaga dan diri Anda sendiri dan yang sesuai dengan bidang Anda (linear) dan sesuaikan dengan kapasitas Anda dalam pekerjaan sehingga Anda bisa konsisten berargumen.