BANJARBARU – Kini banyak sahabat mahasiswa yang kuliah sambil bekerja. Dimulai dengan menjalani kuliah terlebih dahulu, dan dalam perjalanan studinya mereka memutuskan untuk mencari uang juga. Pertimbangannya, lantaran biaya studi yang mesti ditanggung. Dengan bekerja, diharapkan ada biaya untuk menopang perkuliahan.
Di samping itu, ada juga yang bekerja terlebih dahulu. Setelah bekerja beberapa lama, kemudian yang bersangkutan melanjutkan studinya. Jadi, bekerja sambil kuliah. Alasannya, diperlukan bekal yang cukup untuk memulai dan menjalani perkuliahan.
Mereka yang kuliah sambil kerja atau sebaliknya, tentu harus pandai mengatur waktu. Waktu istirahat pasti akan jauh berkurang oleh dua kegiatan ini. Begitu datang dari bekerja, orang harus sudah bersiap-siap berangkat ke kampus. Setelah keluar dari kampus pun mesti mengerjakan tugas membuat makalah dan presentasi yang harus dikumpulkan keesokan harinya.
Seperti yang dialami, Dini Hidayanti. Mahasiswi STIEPAN jurusan Akuntansi semester 4 ini mengaku harus kejar tayang membagi waktu. Betapa tidak, kerja siang kemudian kuliah malam. Ia pun mengaku sudah terbiasa dengan kondisi seperti demikian. Namun ia merasa tidak pernah capek dengan keadaan tersebut.
“Gak ada rasa capek. Karena memang sudah terbiasa,” ujarnya. Kuliah sambil kerja, menurut Dini, ada rasa suka dan dukanya. Rasa suka itu lantaran bisa menghasilkan uang sendiri tanpa mengharapkan pemberian orang tua. Sementara dukanya ketika kerja lagi lembur, namun banyak tugas dari dosen. “Tapi kalau tidak dijalanin, kita tidak bisa merasakan bagaimana perjuangan hidup itu sesungguhnya,” ungkapnya.
Dini sendiri pernah bekerja di lembaga khusus pendidikan penerbangan di Banjarbaru. Pekerjaan ini, menurut Dini, jauh lebih banyak mengeluarkan keringat dibandingkan pekerjaan lainnya. Pasalnya, ia dituntut untuk bisa berpikir cermat dan kreatif. “Selain itu, santai jadi SPG saja,” ungkapnya.(mat/dye)
http://www.radarbanjarmasin.co.id/berita/detail/41772/-nggak-capek-kuliah-sambil-kerja.html