oleh Irwandi | |
Tuesday, 24 November 2009 | |
Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo Ph.D, Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Dikti ditengah kesibukannya menyediakan waktu untuk berbincang-bincang seputar kegiatan penting yang dilakukan Direktorat yang dipimpinnya dalam beberapa hari ini serta target-target yang ingin diraih (24/1
Saat ini DP2M sedang sibuk-sibuknya melakukan evaluasi penelitian secara institusi, baik terhadap Penelitian perguruan tinggi yang dilakukan oleh dosen maupun paket-paket penelitian (sebanyak limaribuan lebih paket) bagi peneliti perakayasa di litbang-litbang LPND Monitoring dan evaluasi harian kita serahkan kepada perguruan tinggi. Monitoring dan evaluasi Institusi dilakukan oleh Dikti, kata bapak Hapsoro. Ada dua hal yang dilihat pertama hibah 2010, karena ada hibah yang multiyears. Kemudian evaluasi untuk pemberian dana 30 persennya. Apakah masih layak untuk dilanjutkan atau dihentikan. Sementara penelitian untuk LPND sebanyak 5025 paket, sekarang sedang dilakukan seminar hasil internal untuk memilih sepuluh hasil penelitian terbaik. Dikti akan menfasilitasinya dalam bentuk seminar hasil penelitian pada 16-17 Desember 2009 ini. Diperkirakan ada 200an hasil penelitian yang akan tampil. Hasil-hasilnya akan dikompilasi dalam sebuah prosiding. Menurut Bapak Hapsoro, ada beberapa grand scenario perencanaan pengembangan penelitian yang dilakukan untuk masa-masa yang akan datang. Pertama, penelitian Dikti harus selaras dengan Agenda Riset Nasional (ARN). Hal ini sudah dibahas dengan Majelis Penelitian, Dewan Pendidikan Tinggi (DPT). Salah satu caranya adalah dengan membuat clustering penelitian. ”Cluster yang sudah dibuat oleh ARN, sedikit kita tambah. Ada enam cluster yang ada di ARN, kemudian kita kembangkan menjadi sepuluh Cluster. Intinya sama, diantara enam cluster ada yang kita lepas jadi cluster sendiri, akan tetapi kita sesuaikan dengan kondisi perguruan tinggi. Misalnya di ARN ada cluster infrastruktur, lalu kita tambah Cluster infrastruktur, transportasi dan pertahanan’, tegas pak Hapsoro. Ke depan pengelolaan penelitian akan dilakukan secara otonomi perguruan tinggi. Dalam konteks ini, Dikti hanya sebagai fasilitasi dan pemungkin saja. Bagaimana melakukan ini? DP2M sedang membuat satu sistem yang disebut Sistem Penjaminan Mutu Penelitian Perguruan Tinggi (SPMPPT). Ini sedang dalam tahap penyusunan dan Harapannya, menurut bapak Hapsoro, di awal Januari tahun depan sudah bisa diluncurkan. Ketiga, DP2M sedang melakukan pemberdayaan reviewer dengan workshop. Sudah dilakukan beberapa kali workshop. Harapannya terjadi kesamaan persepsi dalam penilaian proposal penelitian, sehingga meminimalisir bias. Karena perkembangan kebutuhan, maka juga dilakukan penyegaran reviewer. Dalam bulan ini diharapkan sudah ada bank riviewer. Kalau kita ada kegiatan riviewernya sudah ada, tambah bapak Hapsoro. DP2M sedang konsen dengan upaya Debottlenecking dari patent, yaitu proses pengajuan yang memakan waktu. Karenanya DP2M mencoba meretas ini dengan Mediasi antara Tim Penilai dari Departemen Hukum dan HAM dengan para peneliti dari Perguruan tinggi yang mengajukan patent. Dalam pertemuan ini dilakukan diskusi dan upaya perbaikan secara langsung ditempat mengenai point persyaratan patent yang diusulkan. Dari Mediasi ini jumlah perolehan patent akan melebihi jumlah target sebanyak 15 patent. Sudah dua kali mediasi. Tahap pertama ada 36 peserta pemohon patent dan hampir sebagian besar akan mendapat patent. Mediasi kedua diundang 29 peserta dan lagi-lagi hampir semuanya kemungkinan mendapatkan patent. Mereka hanya menunggu proses administrasi saja. Selain itu kata bapak Hapsoro, ”kami meminta hasil-hasil penelitian itu dijadikan dalam bentuk digital. Dari situ bekerjasama dengan perguruan tinggi dan LIPI, kita buat sebuah portal nasional. Untuk sementara masih bernama Referensi Ilmiah Indonesia (RII). Data ditempatkan di tempat yang netral, yaitu Dikti. Dalam proses sudah ratusan ribu meta data yang masuk. Harapannya segera akan dilakukan Grand lounching. Sumber: http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=441&Itemid=1 |

Menggagas Sistem Penjaminan Mutu Penelitian Perguruan Tinggi


