MAKASSAR, SP-WALIKOTA Makassar Ilham Arief Sirajuddin meresmikan Perpustakaan Inspirasi DPRD Makassar 23 Desember 2009. Perpustakaan itu seirama Gerakan Makassar Gemar Membaca (GMGM) yang juga diluncurkan walikota Makassar 5 Juni 2005 silam. Medium itu diharapkan menjadi pemantik percepatan kecerdasan warga Anging Mammiri. Lantaran “Membaca Itu Cerdas” seperti tulisan di Mobil Perpustakaan Keliling Makassar.
Hal itu dikemukakan politisi Partai Demokrat Makassar Nuryanto G Liwang S.Sos. Katanya, fungsi perpustakaan serta GMGM bertujuan untuk memobilisasi percepatan pengetahuan masyarakat. Karenanya dia menyarankan agar fasilitas itu dimanfaatkan.
“Senang membaca menjadi budaya manusia modern. Lantaran pengetahuan kita akan bertambah dan menumbuhkan kepercayaan diri sebagai dari hasil ‘perantauan’ pembacaan pemikiran ilmuan di buku itu,” kata Ketua Komisi D DPRD Makassar ini yang mengaku bahwa berdasarkan hasil penelitian, sekitar 60 persen pengetahuan diperoleh dari hasil membaca dan mendengar yang bisa diperoleh di perpustakaan. Mungkin ke depan, masyarakat Makassar akan mengalami lonjakan pengetahuan sebagai refleksi pengembaraan bacaan dari buah pikiran ilmuan.
”Minat baca masyarakat sudah kelihatan. Buktinya, waktu luang mereka manfaatkan membaca. Padahal, selama ini kalau ada warga ke DPRD Makassar, mereka sama sekali tidak membawa bahan bacaan. Tetapi begitu dihadirkan perpustkaan, minat bacanya langsung muncul,” aku Ketua Fraksi DPRD Makassar ini.
Menurutnya, kemajuan masyarakat ditentukan banyak faktor. Salah satunya berkaitan dengan tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi (Iptek). Makanya, kebiasaan membaca harus dari sekarang dibudayakan.
”Perpustakaan memegang peranan penting di dalam proses pengembangan sumber daya manusia (SDM),” tandas Nuryanto G Liwang. Karena pertimbangan itu, sehingga dia memuji keputusan walikota Makassar meluncurkan GMGM. Lantaran dari kebijakan yang sarat motivasi itu diharapkan menghasilkan pejabat yang kreativitas dan berinovatif dalam menjalankan tugasnya.
”Kinerja profesional terkadang muncul atas refleksi penguasaan ilmu pengetahuan. Makanya, ada korealsi ketinggian ilmu dengan kinerja. Ini saya amati di kalangan pendidik. Mereka itu termotivasi mengoptimalkan waktu. Makanya, saya berkesimpulan bahwa terdapat korelasi antara ilmu pengetahuan dengan kinerja,” kunci Nuryanto G Liwang.
(asis/BFDLU87.
=== ===
http://www.semangatpagi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1657:membaca-itu-cerdas&catid=95:agenda&Itemid=391