MALANG- Pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) SD di Kota Malang akan dilaksanakan serentak hari Sabtu (16/6) ini. Tahun ini prestasi UN tak lagi didominasi sekolah-sekolah favorit. Namun sejumlah sekolah pinggiran yang tak diperhitungkan bisa melejit menjadi yang terbaik. Seperti SDN Klojen yang sukses mengantarkan siswanya menjadi peraih nilai UN terbaik di Jatim. Menariknya lagi sejumlah SD pinggiran pun sukses menembus peringkat terbaik Kota Malang. Sebut saja SDN Madyopuro 1, SDN Tanjungrejo 3, dan SDN Kedungkandang 1. Disisi lain sekolah berstatus rintisan SD bertaraf internasional (SD RSBI) justru berada di urutan bawah.
”Kami akan mengevaluasi sekolah RSBI, terutama terkait profesionalitas gurunya,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang, Sri Wahyuningtyas M.Si kepada Malang Post.
Padahal di SD RSBI pemerintah memberikan keleluasaan menarik biaya pendidikan hingga jutaan rupiah. Patokannya adalah maksimal Rp 5 juta. Sementara SD pinggiran mayoritas adalah SD gratis yang untuk operasional hanya mengandalkan bantuan operasional sekolah (BOS) dari pemerintah. Seperti SDN Klojen adalah salah satu SD yang gratis dalam penyelenggaraan pendidikannya.
Menurut Yuyun panggilan akrab Sri Wahyuningtyas Dikbud sudah melakukan pemetaan guru di Kota Malang. Selanjutnya para guru ini akan ditempatkan sesuai dengan hasil pemetaannya. Terutama guru-guru RSBI akan menjadi sorotan besar. ”Kalau nantinya ada mutasi itu bukan berarti ada suka atau tidak suka, tapi lebih pada pemetaan kemampuannya,” tegasnya.
Namun hingga kemarin Dikbud belum membuat ranking sekolah SD berdasarkan nilai rata-rata UN terbaik. Hanya saja untuk raihan UN oleh siswa dirah berturut-turut oleh SDN Klojen atas nama Muhammad Daffan dengan nilai UN 29,75, SD Islam Sabilillah diraih Salsabila Aulia Putri dengan nilai UN 29,55, SDN Purwantoro 8 atas nama Robiatul Adawiyah dengan nilai UN 29,55. (oci/nug).
Masuk SMP Negeri Minimal NUN 24,00
MALANG-Hasil Ujian Nasional (UN) SD yang diumumkan hari Sabtu ini menggambarkan perolehan nilai yang cukup kompetitif dari siswa SD. Akibatnya persaingan masuk SMP negeri pun juga diprediksikan cukup ketat.
”Banyak nilai kembar yang diraih siswa tahun ini, yang nilainya diatas 29 saja sudah seratus anak lebih,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang, Dra Sri Wahyuningtyas M.Si kepada Malang Post kemarin.
Dari rentang nilai UN SD tahun ini, sebanyak 155 siswa meraih nilai UN diatas 29,01. Sebanyak 1195 siswa meraih nilai UN diatas 28,01. Sebanyak 1703 siswa meraih nilai UN diatas 27,01, dan sebanyak 1583 siswa meraih nilai UN diatas 26,01.
Nilai-nilai tinggi ini dipastikan akan bersaing ketat di SMP negeri favorit di Kota Malang. Seperti SMPN 1 dengan pagu siswa baru 210 kursi, SMPN 3 dengan pagu siswa baru 240 kursi, SMPN 5 dengan pagu 240 kursi, atau SMPN 8 dengan pagu 284 kursi.
Jika dihitung kasar berdasarkan rentang nilai UN yang diperoleh siswa SD Kota Malang, maka nilai UN minimal yang bisa dipergunakan untuk mendaftar di SMP negeri adalah nilai 24,01. Sebab tahun ini sebanyak 7412 siswa meraih nilai UN diatas 24,01. Sementara pagu PSB SMP negeri tahun ini sebanyak 6477.
Gambaran persaingan akan lebih ketat jika dihitung lebih rinci lagi. Dimana pagu 6477 masih belum dikurangi jumlah siswa yang tidak naik kelas di kelas VII dan juga pagu luar kota. Sehingga kursi SMP negeri masih bisa berkurang jika ada siswa yang tidak naik kelas. Sebab otomatis kursi untuk siswa baru masih akan ditempati siswa lama yang tinggal kelas. Jumlah siswa yang tidak naik kelas ini diprediksikan sebanyak 161 orang. Artinya sisa kursi yang bisa diperebutkan di SMP negeri sebanyak 6316. Jumlah ini masih dikurangi jatah kuota 10 persen siswa luar kota sehingga hanya tersisa 5669 kursi. Jumlah siswa pemilik NUN 25,01 keatas sebanyak 6115.
PSB SMP akan dimulai dengan pendaftaran online pada 25 Juni mendatang. Tahun ini Kota Malang memiliki satu SMP negeri baru yaitu SMPN 26. Bagi yang tidak lolos di jalur online, masih ada kesempatan mendaftar ke SMP negeri melalui jalur mandiri yang pendaftarannya akan dibuka pada 30 Juni. Di jalur mandiri ini pendaftaran dilaksanakan dengan sistem rayonisasi. Sebanyak 26 sekolah dibagi menjadi tiga rayon dan pendaftar hanya bisa memilih dua sekolah dalam satu rayon. (oci/nug).
***
Sumber:
http://www.malang-post.com/edupolitan