[www.infodiknas.com].
Meski sudah minta keterangan pada orang-orang yang terlibat, Polres Malang Kota masih kesulitan mengungkap kecurangan dalam tes masuk jalur mandiri Universitas Brawijaya. Sebab, petugas lapangan yang sempat dimintai keterangan juga tidak mengungkap identitas otak kecurangan tersebut.
Untuk mengungkap kecurangan tes masuk ini, Satuan Reskrim Polres sudah minta keterangan TG (TG) asal Sukoharjo yang bertugas mencari penginapan, YH (23) asal Sleman yang ditugaskan memasang dan mengatur alat komunikasi, dan FSD (18) warga Klaten yang berperan sebagai driver. Tapi ketiga orang ini mengaku tidak mengenal otak kecurangan tersebut. “Mereka hanya mendapat tugas melalui telpon. Itu yang sedang kami selidiki,” kata Humas Polres Malang Kota, AKP Dwiko Gunawan, Minggu (22/7/2012).
Mantan kasatreskrim Polres Batu ini menegaskan hasil penyelidikan sementara, kepolisian tidak menemukan unsur pidana karena tidak ada pihak yang dirugikan. Orangtua korban belum mengeluarkan uang sepeserpun meski sudah ada kesepakatan harga tertentu dengan pelaku. Menurutnya sesuai kesepakatan itu, uang baru dibayarkan setelah calon mahasiswa tersebut dinyatakan lulus. “Makanya petugas lapangan itu kami lepaskan setelah dimintai keterangan. Kami hanya mengamankan sejumlah barang bukti berupa ponsel,” tambahnya.
Tidak menutup kemungkinan hasil pengembangan kasus ini akan menemukan unsur pidana. Makanya Polres bekerjasama dengan polres lainnya terus memburu otak kecurangan tersebut. Meski tidak ada unsur pidana pada kasus ini, Dwiko memastikan calon mahasiswa yang terlibat dalam kasus ini bakal didiskualifikasi.
http://surabaya.tribunnews.com/2012/07/22/polisi-kesulitan-ungkap-otak-kecurangan-ujian-ub