Kelompok Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) 2012-2013 Universitas Kanjuruhan (Unikan) Malang menggelar penyuluhan pembuatan kompos dan yogurt di Dusun Boro, Desa Jabung, Kecamatan Jabung kemarin siang.
Selain Jabung, acara serupa juga digelar di dua desa lain yakni Gunung Jati dan Kemantren. Kali ini penyuluhan mengusung tema ‘Peningkatan kemandirian bersama masyarakat dalam pembangunan yang berkelanjutan’.
Mereka menghadirkan pemateri, Enike Dwi Kusumawati, Spt, MP, Dosen Fakultas Peternakan Universitas Kanjuruhan (Unikan) Malang. Wanita berkacamata ini mengajarkan dan mempraktekan bagaimana caranya membuat pupuk kompos dengan memanfaatkan kotoran sapi. Juga pembuatan yogurt dari susu sapi murni. Dalam kesempatan itu, juga diajarkan pembuatan kerupuk susu dan permen susu.
“Kami terjun langsung ke masyarakat, mendampingi dan memberikan penyuluhan kepada warga di Jabung terkait teknik pengolahan limbah kotoran ternak ke pupuk kompos. Serta, susu untuk produk-produk seperti yogurt yang bisa diaplikasikan dan digunakan masyarakat,” terang Enike kepada Malang Post, kemarin.
Enike menjelaskan pembuatan kompos misalnya, presentase bahan yang diperlukan kotoran sapi 80-83 persen, sebuk gergaji 5 persen, abu sekam 10 persen, kalsit/kapur 2 persen dan decomposer 025 persen. alat yang digunakan drum plastic, selang dan botol air.
Caranya, bonggol pisang dihaluskan dan dimasukkan kedalam drum, kemudian dimasukkan air cucian beras (leri), dan gula merah. Drum ditutup rapat, diberi lubang satu arah, dengan cara melubangi tutup drum dan diberi selang yang ujungnya dimasukkan ke dalam botol air, sehingga gas dalam drum bisa keluar namun udara dari luar tidak dapat masuk. Kemudian diperam selama dua minggu.
‘’Kotoran dikumpulkan dan ditiriskan selama seminggu untuk mengurangi kadar air, kemudian dicampur dengan air hasil decomposer. Setelah seminggu tumpukan dibalik dan diaduk merata untuk menambah suplai oksigen dan tingkatkan homogenitas bahan. Pada minggu keempat kompos telah matang dengan warna pupuk coklat kehitaman bertekstur remah tak berbau dan disiapkan diaplikasikan pada lahan atau tanaman,” ujar Enike saat pemaparan cara pembuatan kompos.
Kegiatan penyuluhan ini juga dihadiri Kepala Desa Jabung, Anik Sri Hartatik, SE.MM dan Budi Setya Bakti, Kasie Ekonomi Pembangunan Kecamatan Jabung. ‘’Selama ini, di Jabung ini bermasalah dengan limbah kotoran sapi karena sebagian besar peternak sapi. Tentu harapannya, kegiatan nanti bermanfaat, berkembang dan mata penghasilan bagi petani dan masyarakat umumnya,” terang Anik, terpisah. (poy/eno).
http://www.malang-post.com/edupolitan