JAKARTA, 16 Mei 2012- Mahkota Honda DBL 2012 seri Jakarta direnggut oleh SMA 116 Ragunan (Putri) dan SMAN 3 Jakarta (Putra). Kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda Development Basketball League (DBL) 2012 seri Jakarta ( 9/16 Mei) menjadi milik tim SMA 3 Setiabudi dan SMA 116 Ragunan, setelah keduanya saling berhadapan di final bagian putra dan putri.
Disaksikan oleh sekitar 2000 penonton yang memadati GOR Bulungan Jakarta, final musim ini berlangsung menarik dari sisi kemasan namun cenderung anti klimaks bagi tim basket putri SMA 3 dan putra SMA 116 Ragunan.
Di bagian putri, SMA 116 berhasil mengalahkan SMA 3 dengan skor yang cukup jauh yakni 44-14. Menariknya di final putra justru SMA 3 yang tampil sangat fantastis dan berhasil membalaskan kekalahan tim putri atas lawannya yang sama yakni SMA 116 Ragunan, dengan selisih skor yang begitu telak 89 – 46.
FINAL PUTRI
Tim putri SMA 3 mengawali perjalanan mereka ke babak final dengan mengalahkan lawan-lawannya yang cukup tangguh seperti: SMA PSKD 1, AL IZHAR dan salah satu rival mereka SMA 70 Bulungan. Sementara tim putri SMA 116 berhasil menyingkirkan: SMA 77, Yadika 2, dan menyudahi perlawanan tim basket putri SMA 22 di semifinal.
Sebelum meladeni SMA 3 di partai final putri, skuad SMA 116 yang diarsiteki oleh pelatih Rifky Antolyon ternyata cukup yakin bahwa anak asuhnya bisa berbicara banyak atas lawannya. “Bukan bermaksud jumawa, namun setelah melihat permainan SMA 3 di babak semifinal lalu, saya yakin mampu meredam permainan mereka. Alasannya karena kecepatan dan stamina pemain saya merata dan SMA 3 begitu terkuras menghadapi SMA 70 di babak semifinal,” ujar pria berkacamata yang telah memoles SMA dengan home base di Ragunan tersebut selama delapan bulan terakhir.
Ucapan Rifky tersebut terbukti ampuh di lapangan, saat timnya yang bermaterikan para pemain inti bertalenta seperti: Christie Apriyani (guard), Nanda Dwi Utami (guard),Delaya Maria (power foward), Ishna Ratimi (Power Foward), dan motor sekaligus kapten tim Ruth Evelin Sagala, dengan leluasa mencetak poin demi poin.
SMA 116 tidak memberikan kesempatan kepada lawannya di dua kuarter awal, sehingga SMA 116 mampu unggul jauh atas SMA 3 dengan skor yang cukup telak, 5-24. SMA 3 yang dimotori oleh pemain bernomor nomor punggung 14 sekaligus kapten mereka yakni Andriani Nabila, nampaknya masih terlalu letih di game ini. Konon para pemain SMA 3 masih merasa letih seusai mengalahkan seteru abadi mereka SMA 70 (37-29) di babak semifinal.
Di babak kedua, pelatih SMA 3 Tri Hartanto, mencoba memberikan arahan kepada para pemainnya untuk tidak bermain cepat, mengingat lawan sangat unggul dari segi kecepatan dan fisik. Pelatih jebolan Indonesia Muda ini pun kembali menurunkan starting fivenya yang sama seperti di babak pertama yaitu: Andriani, Jingga Arshabidari, Nur Aziza Putri, Nadia dan pemain paling jangkung yang mereka punyai yakni Maftuha Nur Aini.
Babak kedua dimulai, SMA 3 mencoba melakukan set play dengan memanfaatkan 24 shot clock dan mencoba penyerangan lewat pick and roll ke garis pertahanan SMA 116.
Untungnya coach Rifky justru lebih sigap membaca situasi di lapangan dan menginstruksikan Ruth Evelin cs untuk memberikan penjagaan ketat one on one mulai dari garis pertahanan lawan, seraya mengarahkan SMA 3 untuk banyak mendrible ke arah sisi kiri yang dianggapnya sebagai titik paling lemah.
Hal inilah yang kerap membuat SMA 3 sering kehilangan bola dan begitu mudah untuk dikonversikan menjadi poin bagi SMA116, hingga akhirnya anak-anak Setiabudi tersebut tidak mampu menjalankan skema permainan yang telah disusun pelatih mereka.
Bahkan beberapa kali Ruth Evelin maupun Nanda Dwi Utami melakukan steal dan fast break yang mematikan untuk memperbesar margin kemenangan timnnya.
SMA 3 seakan kehabisan akal meladeni begitu agresifnya permainan lawan khususnya di area pertahanan mereka. Ditambah lagi begitu kuatnya rebound yang dilakukan oleh dua power foward tim lawan: Ishna (nomor punggung 11) dan Delaya Maria (10). Keduanya bersinergi dengan kompak saling bergantian untuk melakukan defensif maupun ofensif rebound.
Puncaknya di kuarter akhir. Begitu banyak turnover yang terus dilakukan oleh tim SMA 3 akhirnya mampu dimanfaatkan oleh lawan mereka untuk terus kembali mendulang angka.
Koordinasi pertahanan SMA 116 yang disiplin dan juga aliran bola passing satu sentuhan diperagakan dengan kompak oleh anak asuh coach Rifky, sehingga tidak begitu sulit bagi mereka untuk mengalahkan SMA 3 dan menutup game final bagian putri dengan skor 44-14.
“Coach menyuruh kami bertahan dengan disiplin, fokus, dan main team work. Itu kunci kami mengatasi SMA 3,” ujar kapten dan motor tim SMA 116, Ruth Evelin Sagala, yang mengaku ingin merasakan bermain di jenjang yang lebih tinggi seperti WNBL.
Lebih lanjut ia mengakui persiapan timnya begitu baik dengan latihan rutin pagi-sore selama lima kali dalam sepekan, yang membuat fisik timnya lebih baik dari lawannya.
Mengomentari hasil ini, pelatih kepala tim putri SMA 3 yakni Tri Hartanto, mengakui keunggulan lawannya namun tetap bangga dengan usaha keras yang diperagakan oleh skuadnya tersebut. “Harus diakui mereka terlalu kuat baik dari segi fisik dan mental. Di game ini saya juga kehilangan pemain pilar kami Zaza yang cedera. Selain itu laga semifinal atas SMA 70 juga menguras tenaga mereka. Namun apapun hasil ini saya pantas bersyukur dan puas dengan perjuangan tim saya yang bisa tampil di babak final meladeni tim kuat SMA 116,” ujar Tri.
FINAL PUTRA
Sementara hasil yang berbeda dialami tim basket putra SMA 116. Jika tim putri mereka lebih dominan mengalahkan SMA 3, sebaliknya tim yang juga dipegang coach Rifky Antolyon ini pun, justru tidak bisa berbuat banyak dan harus mengakui keunggulan lawannya dengan selisih margin kekalahan 43 angka.
“Biasanya bila kami bertemu mereka, kami hanya kalah sekitar satu atau tiga bola saja. Malam ini para pemain saya terlalu respek dengan nama besar SMA 3. Hal itulah yang membuat kami gugup dan kalah sebelum bertanding. Sementara lawan begitu siap dan pertahanan mereka sangat bagus dan disiplin. Hal lainnya, point guard utama saya Hasmi dibekap cedera pada bagian kaki, mengakibatkan dia harus absen di pertandingan ini,” ungkap pelatih yang juga menduduki jabatan Perbasi DKI Jaya Bidang Prestasi, sekaligus asisten pelatih basket putra tim PON DKI Jaya di Riau nanti.
Dari kuarter pertama, tim putra SMA 3 yang dilatih oleh Abrizalt “Jaly” Hasiholan bermain dengan begitu kompaknya di bawah dukungan suporter setia yang tidak henti-hentinya memompa dukungan bagi mereka.
Kelincahan Jeremy dan Kiki khususnya dalam mengobrak-abrik pertahanan SMA 116 yang dikomandoi oleh roh permainan mereka Andrey Rido (no 11), tidak mampu diantisipasi oleh anak-anak Ragunan yang secara postur tubuh dan stamina lebih baik dari SMA 3.
Kecermatan Jaly dalam membaca permainan anak asuhnya di lapangan ternyata cukup jeli dan berbuah hasil yang baik. Ia menginstruksikan Kiki dan Iwan untuk mematikan pengatur serangan SMA 116 yakni Rido dan terus melakukan drive guna memancing lawan untuk melakukan pelanggaran.
Game plan mematikan Rido secara disiplin akhirnya mendatangkan hasil yang positif bagi SMA 3, karena SMA 116 tidak dapat banyak mengeksplor skema penyerangan dengan sempurna.
Berkali-kali para pemain Ragunan tersebut bak mati kutu oleh kesalahan mereka sendiri dan di samping itu pun SMA 3 juga begitu piawai dalam melakukan serangan fast break. Apalagi di game final kali ini semua pemain SMA 3 baik inti dan cadangan, bermain dengan mumpuni sesuai dengan peran mereka. Akhirnya kuarter pertama pun menjadi milik SMA 3 (24-13).
Tanda-tanda kekalahan Ragunan semakin nyata setelah memasuki babak kedua, tepatnya di kuarter ketiga. Kiki cs kembali meninggalkan lawannya dengan skor sangat jauh 72-37.
Tugas mendulang angka secara silih berganti dilakukan oleh para starter maupun bench player tim basket putra SMA 3, sehingga membuat mental para pemain SMA 116 jatuh. Apalagi motor permainan mereka, Rido, dipaksa untuk bermain dengan tidak nyaman.
Absennya play maker utama Ragunan – Hasmi memang terlihat berdampak dengan tidak lancarnya pendistribusian alur bola dan penjagaan ritme permainan dengan rapi. Justru SMA 116 malah terpancing oleh gaya permainan cepat ala SMA 3 baik saat menyerang maupun bertahan. Pengorbanan Iwan [SMA 3] yang disiplin dalam meredam Rido, terbayar di game ini.
Coach Jaly pun harus memberikan kredit bagi semua pemainnya yang telah menjalankan seluruh instruksinya, terutama bagi Rizky dan Edo yang bermain baik hingga bisa menghantarkan SMA 3 merajai sektor putra di Honda DBL 2012 seri Jakarta mengalahkan SMA 116 dengan skor akhir 89-46.
“Instruksi saya dijalankan dengan baik sekali. Fokus, disiplin dan jangan anggap remeh meski kami beberapa kali sudah pernah mengalahkan mereka. Semua tim saya bermain efektif dan memberikan kontribusi positif,” ungkap pelatih SMA 3 secara antusias.
Untuk pemain terbaik [MVP] seri Jakarta jatuh pada dua pemain SMA 3 yakni Andriani Nabila (14) dari kategori putri dan Taufik Ramadhan (5) dari kategori putra.
ACARA PENDUKUNG
Final Party Honda DBL seri Jakarta tahun 2012 ini juga disuguhi oleh berbagai hiburan menarik seperti lomba dancer dan juga pertandingan eksebisi tim selebritis Happy Ballers versus Men’s Biore Selection [asuhan asisten pelatih Pelita Jaya Esia, Ali Budimansyah].
Beberapa pemain yang tergabung dalam tim Men’s Biore Selection diantaranya merupakan para pemain NBL yakni: Oki Wijaya Sanjaya dan Mario Gerungan (Aspac Jakarta), Robert Santo Yunarto (Muba Sumsel) juga Max Yanto (NSH Riau).
Happy Ballers sendiri diperkuat oleh Anthony Gunawan, Yosi dan Udjo Project Pop, Bamz Samson dan Rico Ceper. Pertandingan menghibur yang atraktif tersebut akhirnya dimenangi oleh Happy Ballers dengan skor 33-30.
Seri Honda DBL 2012 yang diawali pada Januari silam di kota Jambi, akan dihelat di 24 kota dan 21 Provinsi Indonesia. Honda DBL 2012 akan berakhir di Surabaya pada bulan Juni mendatang. DBL juga mendapatkan dukungan langsung dari Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia. Sekolah yang menjadi juara provinsi akan mendapatkan trofi Mendikbud.
Azrul Ananda, direktur PT DBL Indonesia sekaligus commissioner DBL, juga memberikan apresiasi kepada penyelenggaraan seri Jakarta dan juga kepada sponsor yang terlibat di dalamnya demi kemajuan bola basket pelajar Indonesia.
“Saya ucapkan selamat kepada para pemenang. Seri Jakarta berlangsung dengan baik dan tidak lupa kami ingin berterima kasih dengan adanya para sponsor yang bersama-sama terlibat memajukan pengembangan olahraga basket berbasis sekolah ini. Harapannya lulusan pemain DBL bisa memberikan sumbangsih kepada timnas ke depannya. Tidak lupa bahwa Honda DBL memberikan kesempatan bagi para pelatih dan pemain untuk bisa belajar dan bertanding ke luar negeri sesuai dengan program yang telah kami susun sebelumnya,” ucap Azrul.
— —
http://www.republika.co.id/berita/olahraga/basket/12/05/18/m473e2-mahkota-honda-dbl-2012-seri-jakarta-direnggut-sma-116-ragunan-dan-sman-3