Seekor anak buaya Irian atau Crocodylus novaeguineae berusia sekitar enam bulan diserahkan mahasiswa Kelompok Studi Herpetologi (KSH) Fakultas Biologi UGM kepada Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) Pengasih kemarin (9/2).
Penyerahan itu juga dimaksudkan dalam rangka mengantisipasi perdagangan ilegal binatang langka tersebut. “Buaya ini diserahkan kepada kami sekitar Oktober 2011 lalu oleh seorang mahasiswa lain yang sudah bosan memeliharanya ,”ujar Herdhanu Jayanto dari KSH Fakultas Biologi UGM.
Penyerahan hewan itu kemudian dilaporkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jogjakarta. Selanjutnya BKSDA menyarankan agar buaya itu diserahkan ke YKAY yang lebih berkompeten merawat dan merehabilitasi hingga pelepasliaran kembali ke habitat asalnya.
“ Saat diserahkan k YKAY, satwa langka yang memiliki habitat asli di sungai-sungai besar Papua itu memiliki ukuran panjang 70 centimeter dan berat antara 1-2,5 kg. Dari penelusuran KSH diketahui berasal dari salah satu penangkaran buaya di Kalimantan.`“Buaya ini memiliki perbedaan dibanding buaya muara karena memiliki 2-3 pasang sisik dibelakang mata. Usianya tergolong muda dan belum dapat reproduksi,” ceritanya
Manajer Operasional YKAY Ferry Ardiyanto mengatakan sesuai UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem Buaya Irian merupakan salah satu satwa yang dilindungi.
“Penyerahan ini merupakan kampanye yang perlu dicontoh dalam rangka menyelamatan satwa langka dari perdagangan liar, ”ujarnya.
Rencananya buaya itu ditempatkan di sebuah kandang. Jika memungkinkan YKAY akan mengembalikan buaya kembali ke habitatnya di Papua.
“Kita akan menjalin kerjasama dengan beberapa pihak ” kata Ferry. (asa/kus).
http://www.radarjogja.co.id/kulon-progo-dan-gunung-kidul/23911-mahasiswsa-ugm-serahkan-buaya-irian-ke-ykay.html