Pengeroyokan berawal ketika sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan fakultasnya. Mereka menuntut pihak kampus membantu salah satu rekan mereka yang tidak mampu membayar biaya kuliahnya.
Saat berunjuk rasa itulah Abdul Azis meminta agar para mahasiswa membubarkan diri. Namun para pengunjuk rasa malah mengeroyoki satpam tersebut hingga babak belur. “Mereka mengeroyoki saya dengan tangan kosong. Ada juga yang menggunakan bambu,” kata Azis di hadapan polisi.
Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Bakhtiar Ibrahim menjelaskan bahwa aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut terkait salah satu mahasiswa atas nama Zulkarnain Fakultas Pertanian UMI meminta keringanan dalam pembayaran biaya semesternya yang menunggak.
“Kami telah memberi kemudahan dengan meminta Zulkarnain untuk membayar biaya semesternya secara bertahap namun kebijakan itu tidak diterima baik olehnya,” terang Bakhtiar.
Para mahasiswa malah merusak pos satpam dan memecahkan kaca fakultas. Sehingga saat Zulkarnain hendak dimediasi oleh pihak rektorat seorang mahasiswa langsung mengamuk sehingga satpam meminta mereka membubarkan diri. Pada saat itulah mahasiswa mengeroyok Satpam. (*/tribun- timur.com)