Seorang Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN), Ahmad Teguh Iman, yang tinggal di Jalan Bintara VI RT 4/6, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat dilaporkan menghilang sejak 6 Juli 2012 .
Pria berusia 18 tahun itu diduga menjadi korban pencucian otak. Sebab, saat pulang ke rumah, anak pasangan Rudi Hermawan dan RB Yati ini mengalami perubahan sikap dalam kurun waktu kurang lebih empat bulan. Bahkan, dua bulan belakangan, sikap yang diperlihatkan Iman panggilan akrabnya, seperti bukan seorang mahasiswa.
Menurut keterangan orangtua Iman, Rudi Hermawan, Iman sudah tidak pulang sejak 6 Juli 2012 lalu. Padahal saat dihubungi, anak kedua dari tiga bersaudara ini sedang dalam perjalanan pulang dari Kampus UIN di Ciputat. ’’Saya telepon, saat itu katanya dia (Iman) dalam perjalanan pulang,” tuturnya kepada wartawan di rumahnya.
Rudi semakin panik ketika putranya yang mengambil Fakultas Adap Humanoria Sastra Inggris itu belum sampai ke rumah hingga tengah malam. Anehnya, seluruh kontak di BlackBerry Messanger keluarga di hapus, sementara nomor kontak pribadi Iman tidak bisa dihubungi.
’’Saya kemudian mencari ke kampusnya, selanjutnya memeriksa ke kosannya. Tapi, kata pemilik kos, Iman sudah pergi dan sudah mengambil barang-barangnya,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut kata Rudi, ia kemudian menanyakan ke pihak Kampus, tapi dirinya malah kaget. Pasalnya, keterangan dari pihak kampus Iman sudah tidak kuliah selama empat hingga lima bulan. ’’Saya periksa absensinya, lima bulan itu jarang masuk. Bahkan sampai satu bulan tidak pernah masuk sama sekalai,” ucapnya.
Rudi juga tidak menyangka, jika anaknya sudah tidak masuk kuliah selama lima bulan. Pasalnya, rutinitas sehari-hari tidak ada perubahan. Dia mencontohkan, kalau setiap hari Jumat, Iman selalu pulang ke rumah dan hari Minggu, kemudian pergi lagi ke kampus.
’’Tidak pernah cerita, dia tertutup sama keluarga. Kalau pulang juga dia ngobrol seperti biasa. Bahkan sebelum berangkat, keluarga memberi uang bekal untuk keperluan makan dan kebutuhan lain selama seminggu,” terangnya.
Diceritakan Rudi, perubahan yang sangat menonjol dari diri anaknya itu, saat diberikan tugas keluarga. Hasilnya selalu tidak sesuai dengan apa yang diperintahkan. ’’Kalau disuruh memang nurut, kemudian jalan, tapi hasilnya tidak sesuai. Ketika disuruh belanja dengan membawa catatan, sampai rumah belanjaannya salah semua. Tidak itu saja, masih banyak lainnya,” papar Rudi.
Ia semakin khawatir dengan kondisi anaknya, sehingga mencari tahu informasi dari teman-temannya di kampus. Dari informasi yang diperoleh, Iman sudah mengalami perubahan di kampusnya. ’’Dalam satu bulan terakhir, Iman, sering keluar pagi mengenakan celana pendek, dan sekitar pukul 6.30 kemudian pulang lagi” ucapnya.
Bahkan, sebelum meninggalkan rumah atau tempat kosnya, Iman diketahui ada kedatangan tamu dua orang pria bukan dari teman kampus. Dua orang itu tidak dikenal oleh warga sekitar atau teman kosnya. ’’Katanya ada dua orang yang mendatangi tempat kosnya, dia nginep, habis itu sudah tidak kelihatan lagi,” ujar Rudi menirukan saksi di tempat kos Iman.
Akibat peristiwa iitu, Rudi kemudian melaporkannya ke Polsek Ciputat dengan nomor laporan LP/764/B/VII/2012/Sek Cip. Di laporan itu, Iman memiliki ciri-ciri dengan tinggi/berat badan 165 Cm/48 Kg, kulit putih, rambut ikal hitam, berkaca mata. Pihak keluarga kini berharap, Iman tidak menimpa hal-hal yang tidak diinginkan. ’’Kami sangat mengharapkan Iman bisa segera ditemukan dan pulang ke rumah,” pungkas Rudi. (adi)
Sumber: