Para pimpinan organisasi mahasiswa (ormawa) masih saja menduduki biro tersebut menunggu Rektor Apridar MSi pulang dari Mataram. Informasi yang diperoleh Serambi, untuk proses perkuliahan di lima fakultas: Pertanian, Ekonomi, Hukum, Teknik, Fakultas Ilmu Sosisal dan Politik sejak Rabu hingga Kamis kemarin, masih berlangsung normal. Hanya saja, aktivitas di biro rektor kurang efektif. Para petugas di biro tersebut harus masuk melalui pintu belakang, sebab pintu depan sudah disegel sejak pukul 06.00 WIB.
Mahasiswa kembali menduduki biro rektor sejak Rabu (21/9) petang dan bermalam di dua tenda yang didirikan sejak Senin lalu. Aksi lanjutan ini dilakukan karena mereka nilai pihak rektorat belum memenuhi tuntutan mereka.
Mahasiswa berprinsip menunggu sampai rektor pulang untuk menyampaikan langsung protes mereka mengenai pengelolaan dana ormawa. Mereka juga ingin mendapatkan kejelasan tentang plot dana untuk setiap ormawa serta desakan supaya pembantu rektor yang tidak mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya segera diganti.
Sekitar pukul 16.00 WIB kemarin, Humas Unimal Muhammad Haikal didampingi Pembantu Dekan III Fakultas Pertanian Saiful Adhar dan Fauzan dari Bidang kemahasiswa plus beberapa dosen, melakukan dialog dengan mahasiswa di bawah gedung rekrorat.
Pihak kampus meminta supaya mahasiswa membuka segel di pintu biro rektor supaya proses administrasi bisa berjalan lancar. Humas juga menyebutkan bahwa ia telah menyampaikan isi tuntutan mahasiswa tersebut ke Rektor Unimal melalui telepon. Karena rektor sedang dalam tugas di Mataran, baru bisa pulang Kamis (29/9) mendatang.
Namun, mahasiswa tidak bersedia membuka segel (rantai pada pintu biro rektor). Bahkan hingga pukul 19.30 WIB segel tersebut belum juga dibuka.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aktivitas perkuliahan di Unimal Lhokseumawe berlangsung fluktuatif. Kadang lumayan normal, kadang lumpuh pascaaksi mahasiswa yang menduduki biro rektor sejak Selasa (19/9). (c37)