Kirim artikel via infodiknas@yahoo.com
![]() “Mereka datang Senin (8/8) lalu, dan rencananya akan belajar disini selama enam bulan,” ungkap Waka Humas SMKN 5, Budi Purwanto kepada Malang Post. Kedatangan rombongan mahasiswa dari lebih 20 negara itu adalah kali kedua bagi SMKN 5. Kerjasama ini dibangun dalam rangka mewujudkan pergaulan internasional sebagai salah satu syarat program rintisan SMK bertaraf internasional (RSBI). Dalam janji kerja RSBI disebutkan, sekolah harus mampu mengirimkan siswa ke luar negeri atau mendatangkan orang asing ke sekolahnya. Untuk mengirimkan siswa ke luar negeri tentunya ada kendala dalam pendanaan. Walaupun sebenarnya SMKN 5 sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah butik di Malaysia sebagai tempat praktik kerja siswa. Tapi tidak semua siswa bisa mengikutinya karena kendala biaya. Kewajiban ini bisa disiasati dengan mendatangkan orang asing ke sekolah. Dengan begitu siswa sudah bisa merasakan iklim dan budaya asing karena setiap hari bergaul dengan orang asing. Selain belajar di bengkel, mahasiswa asing itu sebagian akan mengajar di kelas. “Yang memang memiliki kemampuan mengajar boleh mengajar,” ujarnya. Kerjasama ini bagi sekolah sangat menguntungkan dan menjadi pembelajaran berharga bagi siswa. Tak hanya siswa SMKN 5 saja yang akan belajar budaya, tapi orang asing pun bisa belajar menghargai budaya Indonesia. Contohnya seperti saat bulan puasa sekarang ini. Mereka pun belajar untuk tidak makan dan minum disembarang tempat. Termasuk aturan bahwa di lingkungan sekolah tidak boleh merokok dan juga budaya lainnya. ”Melalui kegiatan ini maka akan tercipta mutual understanding antara berbagai negara,” pungkasnya. (oci/eno) . http://www.malang-post.com/index.php?option=com_content&view=article&id=34262:mahasiswa-asing-belajar-membatik-di-smkn-5&catid=67:edupolitan&Itemid=98 |