Tingkat lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang herhasil menembus perguruan tinggi negeri (PTN) 2014 dinilai masih minim, sekitar 40 persen. Tak pelak, Kadis Pendidikan Aceh Tengah langsung mengumpulkan kepala sekolah SMA atau sederajat dan para dosen Unsyiah di Banda Aceh pada Jumat (21/11) malam.
Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin yang juga hadir dalam pertemuan itu menegaskan mutu pendidikan harus terus ditingkatkan, sehingga tingkat kelulusan siswa yang masuk PTN terus meningkat. “Antara kepala sekolah yang sehari-hari mendidik dengan tingkat kelulusan siswa sangat berkaitan, terutama untuk masuk PTN,” ujarnya.
Dalam pertemuan yang dikemas secara non-formal, Bupati Nasaruddin meminta dukungan semua pihak dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan SMA. “Kelemahan-kelemahan yang ditemui selama ini harus segera dibenahi dan disempurnakan,” ujarnya tentang keberhasilan seseorang siswa masuk PTN.
Bupati Nasaruddin menjelaskan harus dibuat perencanaan terintegrasi yang dimulai dari visi dan misi tenaga pengajar dan siswa untuk mengejar target kelulusan PTN. Dia mencontohkan, seperti bahan ujian masuk PTN harus mulai diperkenalkan kepada siswa kelas 1 SMA, sehingga saat ujian nantinya sudah memiliki persiapan.
“Jika sejak kelas 1 SMA sudah dibiasakan untuk mengerjakan soal-soal ujian PTN, maka kami kira akan lebih mudah untuk menempuh ujian sebenarnya setelah 3 tahun belajar,” katanya. Menurutnya, kemampuan guru dalam menghimpun dan mengajarkan siswa tentang soal masuk PTN sangat dibutuhkan.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Aceh Tengah, Drs Nasaruddin menyatakan pertemuan antara para kepala SMA dan SMK dengan guru besar dan dosen asal dataran tinggi Gayo untuk mencari solusi meningkatkan kelulusan siswa masuk PTN.
“Sengaja kita undang seluruh kepala SMA di Aceh Tengah ke Banda Aceh untuk bersilaturrahmi dengan dosen dan guru besar asal Gayo di Banda Aceh,” jelasnya di hadapan Bupati Nasaruddin, 20 kepala SMA dan 4 kepala SMK, serta dosen senior Unsyiah, Dr Sofyan M. Saleh MSc, Dr Yusya Abubakar, Drs Juraidin Ismail dan dosen Kopertis Dr Yahya Kobat.
Dia berharap, ide dan pemikiran dari para peserta dapat memperbesar angka kelulusan masuk PTN. “Dari 1.700 lebih siswa yang mendaftar setiap tahun, rata-rata hanya 40 persen yang berhasil menembus PTN,” ujarnya. Dia menilai, jumlah lulusan SMA asal Aceh Tengah yang diterima di PTN masih tergolong rendah, sehingga harus dibuat berbagai terobosan baru.
Menanggapi itu, DR Yusya Abubakar menyatakan perlu dibuat pemetaan dan target yang ditetapkan, berikut langkah dan strategi yang akan diterapkan sekolah. Sedangkan DR Sofyan M Shaleh meminta para siswa lebih percaya diri dan termotivasi untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi.
Sementara DR. Yahya Kobat yang saat ini juga merupakan komite sekolah di SMA 3 Banda Aceh menuturkan, bahwa para siswa harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dalam bidang akademik, baik di sekolah maupun ekstrakurikuler luar sekolah.
Diantara hasil pertemuan, para dosen senior asal Gayo bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan bertindak sebagai pengarah bagi siswa kelas 3 SMA yang akan mengikuti ujian masuk PTN 2015.(muh).
http://aceh.tribunnews.com/2014/11/23/lulusan-minim-tembus-ptn