
Smart dan pendiam. Itulah kata-kata yang menggambarkan sosok Dharma Pranata, siswa peraih nilai ujian nasional (UN) tertinggi SMA se-Kota Bogor dari jurusan IPA. Salah satu siswa terbaik SMA Regina Pacis itu sebelumnya tak pernah menyangka bisa mendapatkan nilai UN yang nyaris sempurna.
Laporan: NADIA YULIANA
Ditemui Radar Bogor di sekolahnya, Dharma nampak malu malu. Ya, putra bungsu dari tiga bersaudara pasangan Ni Wayan Sukerti Asih dan I Nyoman Darka itu memang pemalu saat baru pertama berkenalan.
Namun, setelah berbincang lama, dia sangat komunikatif. Apalagi saat menceritakan perasaannya mengerjakan UN. “Saat mengerjakan soal matematika, saya mengira akan salah dua soal. Eh, ternyata hanya salah satu,” ungkapnya sambil tertawa.
Dharma adalah siswa jurusan IPA yang berhasil mendapatkan nilai UN tertinggi se-Kota Bogor, yakni 57,50 dengan komposisi nilai Bahasa Indonesia 9,20, Bahasa Inggris 9,80, Matematika, 9,75, Fisika 9,50, Kimia 9,75, dan Biologi 9,50.
Dia menempuh pendidikan sejak TK hingga SMA di Regina Pacis. Menurut remaja berperawakan tinggi dan berambut ikal itu, UN bukanlah momen yang menakutkan. Sehingga dia tidak merasa terbebani dan sangat enjoy menjalaninya.
Mengenai sistem belajar di detik detik menuju UN, Dharma mengaku sama saja dengan siswa lain. Dia mengikuti jam pelajaran tambahan di sekolah serta giat belajar di rumah.
Sementara Kepala SMA Regina Pacis, Arisekundiatmi mengatakan, pihaknya tidak kaget saat mendengar informasi bahwa siswanya meraih nilai UN tertinggi jurusan IPA se-Kota Bogor.
“Dharma memang anak yang smart, bahkan sangat smart. Dia menjalani pendidikan mulai dari TK hingga SMA di Regina Pacis,” katanya kepada Radar Bogor, kemarin.
Saking pintarnya, imbuh Arisekundiatmi, Dharma kini sudah diterima di Nanyang Technological University (NTU) Singapur melalui jalur seleksi undangan dan nilai rapor.
Bahkan, siswa berdarah Bali kelahiran 13 Juli 1994 ini mempunyai kesempatan untuk mendapatkan beasiswa di salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia itu.
“Kalaupun tidak mendapat beasiswa, saya akan tetap mengambil kuliah di sana. Sebab, kuliah di NTU adalah cita-cita saya. Saya sangat bersyukur bisa lolos seleksi untuk kuliah di sana,” pungkas Dharma.(*).
***
http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=96366