Beberapa peserta didik Indonesia sudah beberapa kali meraih juara olimpiade bukan jaminan kualitas pendidikan bagus. Pemerhati pendidikan, Dr Istamar Syamsuri MPd menilai kualitas pendidikan di Indonesia lebih buruk dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.
Ditemui di sela pembekalan lesson study di Hotel Solaris, Kabupaten Malang, Senin (17/9/2012) Istamar mengemukakan rendahnya kualitas pendidikan ini dipicu kualitas belajar-mengajar di dalam kelas sangat rendah.
Dengan mengenyam pendidikan di dalam kelas, seharusnya peserta didik bisa menyerap banyak pengetahuan. Ternyata tidak semua peserta didik memiliki pengetahuan setara meski sama-sama belajar dalam satu kelas. “Karena di dalam kelas, tidak semua peserta didik konsentrasi dengan pelajaran yang diberikan. Ada yang bermain ponsel, ada juga yang berbincang dengan temannya” kata Istamar.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan ini, Japan International Coorporation Agency (JICA) yang bekerja sama dengan Universitas Negeri Malang (UM) memberi pembekalan pada 64 orang dosen dan guru.
Rencananya peserta pembekalan akan diajak melihat proses belajar-mengajar di tiga sekolah di Pasuruan pada 19-20 September 2012 nanti. Proses-belajar di tiga sekolah itu dinilai sangat ideal dan bisa dijadikan percontohan di sekolah lain.
Istamar mencontohkan proses belajar-mengajar di SMPN I Grati, Pasuruan. Tidak hanya guru dan peserta didik saja yang berada dalam kelas selama belajar-mengajar berlangsung. Di bagian belakang bangku siswa juga terdapat pengamat.
Menurutnya pengamat ini bertugas mengamati secara pasif peserta didik selama guru menerangkan mata pelajaran. “Kalau ada siswa yang tidak konsentrasi, itu yang akan menjadi bahan evaluasi setelah belajar-mengajar berakhir,” tambahnya.
Peserta diharapkan bisa membentuk lesson studi setelah pulang ke daerah masing-masing. Peserta yang ikut dalam pembekalan ini berasal dari beberapa daerah di Indonesia Timur.
Dalam pembekalan ini, peserta tidak hanya dicekoki materi soal lesson study saja. Untuk memudahkan penerapan metode pembelajaran ini, peserta langsung diajak melakukan simulasi.
Seperti saat Dr Ibrohim MSi memberikan materi, peserta diminta mengevaluasi cara guru menyampaikan materi. Evaluasi ini dilakukan setelah peserta diperlihatkan video proses belajar-mengajar. Setelah itu peserta juga diminta mengevaluasi aktivitas peserta didik selama belajar-mengajar berlangsung.
Sumber:http://surabaya.tribunnews.com/2012/09/17/kualitas-pendidikan-di-indonesia-masih-rendah