Liputan6.com, Jakarta: Produk “Kerang Tjantik” adalah semua material kerang dicoba untuk dimodifikasi, seperti menjadi gantungan lampu, asbak, atau bingkai foto. Untuk bentuk kadang-kadang minta masukan dari rekan. “Yang banyak diminati sekarang ini adalah tirai dan lampu tidur,” kata Mansur Amin, ketua komunitas, belum lama ini.
Nama “Kerang Tjantik” adalah sebuah industri kreatif. Tujuannya adalah bagaimana karya kerang-kerang yang tadinya tidak disentuh dengan seni dimodifikasi menjadi produk yang lumayan.
Proses awal adalah memilah-milah karang kemudian membersihkannya dengan cara merendam sehingga warnanya bisa keluar dan putih. Selanjutnya kerang dibentuk sesuai kebutuhan dengan cara dicutting.
“Kerang Tjantik” sengaja membuka usaha di kawasa Kota Tua lantaran daerah wisata ini diharapkan bisa jadi sekelas dunia. Karena itu “Kerang Tjantik” akan menjual sesuatu yang beda. “Kami juga melakukan penjualan melalui internet,” kata Mansur.
“Kerang Tjantik” yang awalnya hanya bermodalkan kegiatan nekat, kini diakui Mansur bisa menjadi sandaran, seperti bantu biaya sekolah atau kegiatan kesenian lain. Hambatan usaha ini, kata dia, sangat klasik yaitu permodalan. “Pernah ajukan ke perbankan ternyata syaratnya sulit,” katanya. “Akhirnya meminjam kepada individu meski bunganya sangat berat,” imbuhnya.
Meski banyak kendala, “Kerang Tjantik” yakin karya seni akan mendapat tempat tersendiri. “Karena itu sebuah karya yang keluar dari hati,” ujar Mansur.(IAN).
===
http://berita.liputan6.com/read/400898/quotkerang-tjantikquot-punya-tempat-di-hati-pelanggan