www.infodiknas.com.
JAKARTA — Poppy Dharsono,anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Jawa Tengah, mendesak Pemerintah fokus menggulirkan program/kegiatan yang berdampak upaya menurunan kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan (ekonomi).
Mengingat masalah ini menjadi masalah sosial yang memantik terorisme di Tanah Air.“Kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan terjadi ketika penguasa justru mengeluarkan kebijakan yang memunculkannya di tengah masyarakat. Semua mempunyai potensi yang tinggi bagi munculnya terorisme. Himpitan ekonomi memudahkan orang menerima ilusi-ilusi semu yang bisa sangat merugikan,” ujarnya di Gedung DPD Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 27 September.
Menurutnya, terorisme tumbuh karena situasi kondisi tertentu. Pelaku teror sangat mungkin digerakkan lebih satu motif. Kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat menjadi pemicu maraknya terorisme.Selain kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan, pemerintah harus mengenali penyebab terorisme karena berkaitan dengan pencegahannya atau pencarian solusi yang mujarab.
“Peristiwa teror di Indonesia banyak terhubung dengan radikalisme agama. Radikalisme agama menjadi penyebab unik karena motif yang mendasari bersifat tidak nyata. Berbeda dengan kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan atau perlakuan diskriminasi yang nyata dan teramati,” sambung anggota Komite II DPD ini.
Untuk itu, dirinya mengharapkan agar pemerintah melalui aparatnya tidak hanya turun saat kejadian sudah terjadi, namun segera melakukan program-program yang positif yang bisa mengurangi masalah sosial yang terus melilit bangsa saat ini.
Mengenai bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Jl Arif Rahman Hakim No 49 Kepunton, Solo, Minggu 25 Septemeber 2011, ia menyebutnya “Sebuah peristiwa kekerasan atas motif tertentu yang kembali terulang,”Dirinya sepakat tindakan itu sebagai perbuatan yang tidak dibenarkan agama apapun.
MUI (Majelis Ulama Indonesia) pun menyebutnya sebagai kejahatan kemanusian yang tidak ada hubungannya dengan agama tertentu. (ags/fmc).
.
http://www.fajar.co.id/read-20110928132249-kemiskinan-dan-kesenjangan-pemicu-terorisme-tanah-air-