Tersedia 40 Beasiswa Kuliah Gratis
Sambas. Kementerian Agama (Kemenag) telah menyetujui dibukanya dua program studi (prodi) baru bagi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas, yaitu Prodi S1 Sejarah dan Peradaban Islam Jurusan Adab, serta S1 Ilmu Alquran dan Tafsir Jurusan Ushuluddin.
“Tentunya ini merupakan kabar baik bagi perguruan tinggi pertama di Kabupaten Sambas yang telah terakreditasi perubahan statusnya, dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) menjadi STAI Sultan Muhammad Syafiuddin,” ungkap Ketua STAI Sambas Drs H Jamiat Akadol MSi MH kepada Equator, Selasa (9/2).
KemenagRImelalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam jelas Jamiat, telah menyetujui penyelenggaraan kedua prodi tersebut. “Insyaallah tahun ini sudah mulai dilaksanakan, dan sudah bisa menerima mahasiswa baru,” katanya.
Jamiat menegaskan, untuk penerimaan mahasiswa baru tahun ini dilakukan dalam dua jalur, yaitu jalur tes dan jalur nontes (PMDK). Khusus untuk jalur tes, STAIS Sambas akan merekrut calon mahasiswa berprestasi dengan akademik yang bagus. Misalnya ranking 1 sampai 10 atau mempunyai bakat yang luar biasa dalam bidang agama, seperti pernah menjadi qori atau qoriah maupun hafidz dan hafidzah serta menguasai bahasa Arab. “Kami akan memberikan 40 Beasiswa Kuliah Gratis hingga menjadi sarjana bagi lulusan SMA, SMK, MA dan pondok pesantren yang mempunyai prestasi cemerlang di bidang akademik, maupun nonakademik,” ungkap Plh Sekda Sambas ini.
Ia berharap, keberadaan STAI Sambas dapat menghasilkan sarjana muslim yang berkualitas dan dapat menjadi panutan, serta memiliki keterampilan dalam bidang keagamaan. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya harus didukung dengan tenaga pengajar yang berkualitas. STAI Sambas bebernya, telah memberikan tugas belajar kepada dosennya untuk melanjutkan ke jenjang S2 maupun S3 pada beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Universitas Tanjungpura Pontianak, Universitas Diponegoro Semarang, UIN Malang dan UIN Alauddin Makassar.
Pemberian tugas belajar bagi dosen ke jenjang S2 dan S3 ujarnya, sudah dimulai sejak tahun 2008. Saat ini sebanyak 24 dosen kembali menempuh pendidikan S2 dan S3. “Tahun 2010 kita kirim lagi empat dosen untuk mengambil S2 dan lima orang S3. Dan tahun 2011 kembali akan mengirim lagi 10 dosen S2 dan enam orang S3,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala BAAKPSI STAI Sambas Oscar Hutagaluh SPd sekaligus Ketua Tim Pengembangan Jurusan Prodi Baru mengatakan, STAI Sambas akan selalu berusaha untuk berkembang dan menjadi perguruan tinggi Agama Islam yang terunggul dan terutama di Kalimantan Barat, serta sebagai referensi dan pusat pendidikan dan peradaban Islam di Kalimantan Barat. “Insya Allah tahun ini STAI Sambas akan mengusulkan enam prodi baru S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), S1 Sosiologi Agama, S1 Hukum Ekonomi Syariah, S1/D3 Perbankan Syariah, D3 Perpustakaan dan Informasi Islam, dan Pendidikan Profesi Guru (PPG),” jelas Oscar yang juga dosen Bahasa Inggris ini.
Jika prodi baru yang diusulkan tahun 2011 ini disetujui minimal tiga prodi saja, maka STAI Sambas akan mempunyai enam prodi. Artinya STAI Sambas sudah mencukupi syarat untuk menjadi sebuah Institut Agama Islam (IAI) Sultan Muhammad Syafiuddin. “Syarat untuk menjadi sebuah institut minimal terdiri atas tiga jurusan sebagai cikal bakal fakultas dan enam prodi. Jadi kalau saja usulan tahun ini disetujui tiga prodi baru lagi, maka STAI Sambas sudah layak menjadi sebuah institut,” pungkasnya. (edo)
.
http://www.equator-news.com/lintas-utara/sambas/kemenag-setuju-stais-buka-prodi-baru