JAKARTA–Kementerian Agama (Kemenag) menilai bahwa nilai rata-rata hasil ujian nasional (UN) sekolah madrasah lebih baik dibanding sekolah reguler lainnya. Hal itu dilihat dari jumlah persentase kelulusan yang jauh lebih tinggi.
Sekretaris Jenderal Kemenag, Bahrul Hayat menyebutkan, madrasah tsanawiyah (MTs) di beberapa provinsi, seperti di Sumatera Barat dan Jawa Timur, menunjukkan persentase yang lebih tinggi.
“Tingginya tingkat kelulusan itu karena didukung oleh kualitas kepala sekolah dan gurunya. Jadi, kepsek dan guru diharapkan dapat bergerak sebagai motor pembelajaran. Sehingga, para peserta didik mau belajar lebih giat,” ungkap Bahrul usai inspeksi mendadak (sidak) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 13, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (16/4).
Ia menambahkan, kondisi MAN 13 cukup baik meskipun ketersediaan fasilitas atau perangkat belajar, seperti laboratorium, masih sangat terbatas. Dari tujuh rombongan belajar (rombel) kelas III, masing-masing diisi sekitar 30-32 siswa. “Ini sudah sesuai standar nasional. Persentase kelulusan di sini lebih baik meski fasilitas masih kurang. Namun, 95 persen lulusan diterima PTN umum seperti Universitas Indonesia (UI),” ujarnya.
Bahrul juga mengungkapkan, UN kali ini untuk mengukur prestasi siswa. “Pelaksanaan UN ini dapat dijadikan refleksi diri bagi para siswa. Sedangkan bagi sekolah, UN harus menjadi tolok ukur prestasi sekolah meskipun setiap tahun muridnya sudah berganti. Semangat guru dan kepsek harus ditingkatkan,” imbuhnya. (cha/jpnn).
— —
http://www.radar-bogor.co.id/index.php?rbi=berita.detail&id=93352