SAMPIT – Kematian Marisa SPd alias Icha (23) di rumahnya Komplek Perumahan Guru Gang Pondok Indah Kelurahan Mentawa Baru Hilir Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotim, Selasa (8/5) lalu masih misterius. Sejumlah pihak meragukan kalau guru honorer SDN 9 Baamang itu tewas lantaran terjerat lehernya akibat gantung diri. Kematian asisten dosen (bukan staf TU) di STKIP Muhammadiyah Sampit itu menjadi buah bibir kenalannya. Beberapa rekan kerja dan teman-temanya meragukan bahwa Icha meninggal lantaran gantung diri. Informasi yang berkembang menyebutkan Icha tengah hamil dua bulan, buah dari perkawinannya dengan Sabrianur (24). Bagi sebagian rekannya, Icha dikenal sebagai sosok yang pendiam. Korban juga dikenal sebagai wanita yang taat beribadah. Icha memiliki kepintaran sehingga dipercaya menjadi asisten dosen. Icha memulai karirnya sebagai guru honorer sejak Juli 2010. Di sekolah itu, Icha dipercaya mengasuh mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk kelas 3, 4, 5 dan 6. Walaupun sudah mengajar, Icha baru berhak menyandang gelar SPd di belakang namanya setelah lulus dari STKIP Muhammadiyah Sampit Desember 2011 lalu. Sejak lulus itu juga, dia juga memulai karirnya sebagai asisten dosen. Kematian Icha tidak saja menyisakan tanda tanya, tetapi juga mengejutkan sejumlah pihak. Salah satunya adalah Kepala SDN 9 Baamang Hanapiah SPd. Hanapiah mengaku terpukul atas kematian Icha. Sebab, Selasa (8/5) sekitar pukul 08.00, Icha masih turun ke sekolah. “Memang menurut guru-guru lainnya, penampilan bu Marisa berbeda dari hari-hari sebelumnya biasanya. Bu Marisa tidak menggunakan lipstik. Namun pada hari kejadian dia memakai pewarna bibir. Wajahnya juga terlihat lebih putih dan cantik. Ibu Marisa orangnya memang agak pendiam tidak bicara, tetapi banyak kerja,” ujar Hanapiah, kemarin. Menurut Hanafiah, dia dan sejumlah guru lainya sempat bertanya-tanya tentang kematian Icha. Mereka juga tidak percaya kalau Icha mengambil keputusan yang sangat pendek. “Sepengetahuan saya bu Marisa ini orangnya taat. Puasa Senin dan Kamis terus tidak pernah ketinggalan. Dia juga sebagai guru bimbingan konseling yang tentunya mempunyai sikap dan pikiran yang lebih cerdas. Rasa tidak percaya kalau bu Marisa gantung diri,” terangnya. Sementara rumah korban tampak sepi. Di sana hanya ada celana jins dan dua pasang sepatu korban yang masih terlihat di selasar. Suami korban juga tidak terlihat lagi di rumah itu. Sejumlah tetangga korban juga mengaku terkejut dengan cara kematian Icha. Menurut mereka, Icha orangnya baik dan tidak pernah bermasalah dengan suaminya. “Orangnya murah senyum. Waktu dikabarkan meninggal kemarin saya tidak berani melihat. Cukup kasihan karena mereka masih baru tinggal di rumah itu,” ucap seorang tetangga yang enggan menyebut identitas. Sementara Kapolres Kotim AKBP Andhi Triastanto SIK melalui Kapolsek Ketapang Kompol Nurhadi Purwanto SH memastikan tidak menemukan unsur kekerasan pada tubuh korban. “Hasil visum tertulis belum keluar dari dokter di rumah sakit,” ungkapnya. **** UPDATE STATUS : Penelusuran Kalteng Pos, Icha update status di facebook pada 7 Februari 2012 dengan tulisan “Walaupun berat harus tetap dijalani.” Selanjutnya pada 12 Februari menulis lagi “Ikhlas adalah obat dari sifat tidak sabar.” Pada 17 Februari korban kembali menulis status “Aku mencintaimu dengan sederhana.” Dan status terakhir pada 20 Februari 2012 korban menulis “Kemanakah dirimu, aq menunggu mu.” Setelah itu, korban lama tidak menuliskan curahan hatinya di jejaring sosial. Yang teranyar, adalah Selasa (8/5) lalu. Ada teman yang menulis di dinding. Diantaranya Andree Andhika D’Trumpeter yang menulis, “knpa org baik itu bgtu cpat perginya, aq tak mnyangka wjah sendumu kmarin itu sbuah pertanda bhwa aq, kami.. dan smuanya.. tak mampu mlihatmu lgi, smga Allah bersamamu….”. Teman yang lain dengan nama Tetah Aza menulis di dinding korban, “Ya allah, tak q sangka telepon dan suara mu it adlh kenangan terakhir tuk q, ya Allah ampunilah dosa2x, trma lh inya dsi2 ya Allah,”. Teman yang lain sempat mencurahkan perasaan kepada korban seperti Dewi Amor “Icha semoga kamu diterima di sisi Allah SWT. Kamu org baik dan teman terbaik.. selamat jalan teman ku, terima kasih selalu menemaniku sewaktu di sampit.. pertemuan tahun baru, gk q sangka bisa ketemu kam tuk terakhir kalinya,” tulisnya. Ada juga teman sekolahnya yang menulis dan mengharapkan kehadiran Icha pada reuni di sekolahnya dulu seperti Tatia Ivack menulis, “Selamat jalan Icha… Q berharap d acara Reunian SMA tgl 13 mei nnti bs ketemu kamu. Tapi blm wktu x tiba kamu sudh berpulng kepada x secepat ini.. ,” tulisnya Rabu (9/5) kemarin.(ren/yon).
— —
http://www.kaltengpos.web.id/?menu=detail_atas&idm=8890