Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya memperjuangkan nasib para guru honorer diangkat menjadi guru tetap. Pasalnya, guru honorer juga memiliki peranan memajukan dunia pendidikan di Ibukota.
“Keberadaan guru honorer tidak bisa dilepaskan dalam membentuk karakter generasi muda di Jakarta dan tugas yang diemban guru tidak bisa digantikan oleh siapapun,” kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo di Jakarta, Jumat, kemarin.
Ia meminta meminta kepada seluruh tenaga pendidik dan pengajar untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan agar tercipta kualitas pemuda yang baik serta karakter bangsa yang handal sehingga bisa bersaing di dunia internasional.
“Guru adalah tugas profesional dengan tugas utama memberikan pendidikan dan membangun karakter generasi penerus menjadi positif,” ujarnya.
Ia menututkan, peranan seorang guru sangat penting. Pasalnya, tidak ada pemimpin yang berprestasi tanpa guru yang mendidiknya.
“Pemprov DKI terus berupaya memberikan penghargaan atas jasa guru dalam berbagai bentuk di antaranya berupaya mengusahakan peningkatan kualitas kesejahteraan maupun pendidikan guru, baik melalui gaji, insentif, atau dengan melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” tuturnya.
Hal itu, lanjut Foke, telah terbukti dengan jenjang kesejahteraan, guru di Jakarta yang sudah lebih tinggi dibandingkan guru di daerah lain.
Bahkan, Pemprov DKI menargetkan pada tahun 2012 mendatang, seluruh guru di Jakarta memiliki gelar pendidikan S1 dan bersertifikat.
“Bagi guru yang bersertifikat, maka akan menerima insentif Rp 1 juta per bulan. Serta subsidi bagi guru yang melanjutkan pendidikan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, lanjut Foke, Pemprov DKI Jakarta juga berencana menambah anggaran untuk dunia pendidikan menjadi 28,5 persen pada tahun 2012 nanti.
Foke menungkapkan, Pemprov DKI saat ini sedang menggagas wajib belajar manjadi 12 tahun dari yang sebelumnya ditetapkan 9 tahun.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas SDM, Pemprov DKI Jakarta sedang menggagas wajib belajar manjadi 12 tahun dari yang sebelumnya ditetapkan hanya sembilan tahun.
“Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas SDM. Namun, rencana gagasan tersebut tentunya harus didukung oleh seluruh pihak terkait, khususnya para guru,” ungkapnya.
Fauzi menyampaikan rasa bangga terhadap tingkat kelulusan siswa di DKI Jakarta yang berada di atas rata-rata nasional.
“Ini tidak terlepas dari peranan guru honorer.Pemprov DKI Jakarta berupaya memperjuangkan agar status guru honorer segera dituntaskan menjadi guru tetap,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, secara simbolis Fauzi Bowo menyerahkan penghargaan kepada sembilan orang, yang terdiri dari guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah berprestasi.
Serta menyerahkan dua buah hadiah doorprize berupa sepeda motor kepada para pemenang lomba gerak jalan dalam HUT PGRI.
Upacara peringatan hari guru nasional sekaligus HUT ke-66 PGRI ini sendiri diikuti sebanyak 10 ribu peserta, yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan peserta lain yang terlibat dalam dunia pendidikan.
Pemkot Tangsel, kata dia, sudah memasang rambu larangan dengan waktu yang ditentukan yakni mulai pukul 06.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Hal itu dilakukan, karena, pada jam tersebut lalu lintas di jalan tersebut padat, sehingga dengan adanya truk yang melintas maka akan lebih macet.
Bahkan, kata dia, ada rencana larangan truk tersebut akan dipermanenkan meski perbaikan Jalan Raya Siliwangi nantinya sudah selesai.
“Karena untuk mengurangi kemacetan, walau pengerjaannya sudah selesai truk akan tetap dilarang masuk jalur itu,” katanya.(Haj/At).
http://www.berita8.com/read/2011/11/26/5/50264/Kata-Foke-Guru-Honorer-Secara-Perlahan-Bakal-Diangkat-Jadi-Guru-Tetap