BANDUNG, (PRLM).-Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, pendidikan dasar seharusnya lebih berorientasi ke dalam, tidak berorientasi keluar melalui eksperimen semacam sekolah bertaraf internasional.
Menurut Kalla, seharusnya sebagai bahasa pengantar di pendidikan dasar menggunakan bahasa Indonesia bukan bahasa Inggris. “Para siswa jangan dibebani untuk penggunaan bahasa Inggris, karena bahasa Indonesianya saja belum baik dan benar, baik saat lisan maupun tulisan. Bahasa bukan sekadar soal bertutur kata yang baik, tapi juga menyangkut kemampuan menyusun logika dan sistematika berpikir, sehingga dapat dipahami orang lain dengan baik,” kata Kalla.
Kalla menjelaskan, program rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) yang telah berjalan sejak 2006 ini bukan bermaksud untuk menginternasionalkan semua mata pelajaran. Tujuan awalnya, kata Kalla, meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan di Indonesia. Dia juga mengingatkan pentingnya pendidikan dasar yang berorientasi ke negeri sendiri agar terjadi penanaman karakter serta jati diri bangsa.
“Saya terkejut ketika menemukan anak-anak SD kita yang berorientasi ke pendidikan internasional, lebih tahu tentang sejarah bangsa lain daripada bangsa sendiri,” ujar Kalla. (A-187/kur)***
.
http://www.pikiran-rakyat.com/node/138576