Setiap tahun pertambahan angka pengangguran terus meningkat, yang disebabkan oleh kenyataan bahwa kualitas diri para lulusan belum dapat mencapai tingkat maksimal. Mereka lulus sekolah dengan kualitas pas-pasan, sehingga tidak mampu melanjutkan pendidikan, apalagi jika kondisi ekonomi keluarga sama sekali tidak mendukung keinginan bersekolah lebih lanjut. Jadilah mereka sebagai lulusan yang menganggur, tidak ada pekerjaan sebab tidak ada kemampuan di dalam dirinya.
Terkait dengan kondisi tersebut, siswa yang bersekolah di kejuruan dipersiapkan sedemikian rupa, dengan berbagai keterampilan kejuruan sesuai bidang yang dipelajarinya. Mereka mendapatkan pembelajaran teknik di bengkel sekolah dengan melakukan secara langsung kegiatan-kegiatan keterampilan. Dengan bekal inilah, maka siswa yang sudah lulus dapat menerapkan keterampilannya dan tidak perlu mencari pekerjaan sebab pekerjaan itu sebenarnya sudah ada di dalam dirinya.
Esensi pembelajaran kejuruan
Pembelajaran di sekolah kejuruan sebenarnya merupakan pembelajaran khusus bagi para siswanya. Kekhususannya tersebut terkait dengan materi pembelajaran yang diberikan kepada anak didik. Bahwa di dalam proses pembelajaran di sekolah kejuruan, materi pelajaran dibagi atas tiga aspek dasar yaitu normatif, adaptif, dan produktif.
Aspek normatif memberikan pembelajaran nilai-nilai positif di dalam kehidupan, aspek adaptif memberikan pembelajaran ilmu pengetahuan yang dapat diadaptasi dalam kehidupan, dan aspek produktif memberikan pembelajaran keterampilan yang memungkinkan anak didik untuk menciptakan barang-barang terpakai di dalam kehidupan sehingga Dan, kenyataannya, lulusan sekolah kejuruan lebih dapat survive di dalam kehidupannya dibandingkan anak lulusan sekolah umum. Sebab mereka mempunyai bekal keterampilan yang dapat dijadikan sebagai pekerjaan tanpa harus mencari pekerjaan.
Mengurangi angka pengangguran dengan bekal keterampilan
Dengan memerhatikan esensial pendidikan di sekolah kejuruan, maka setidaknya kita melihat nilai lebih dari sekolah kejuruan dibandingkan dengan sekolah umum. Sekolah kejuruan memberikan kesempatan kepada siswanya untuk mempersiapkan diri dengan berbagai keterampilan yang terpakai di dalam kehidupannya. Hal ini menunjukkan bahwa lulusan sekolah kejuruan lebih survive di dalam menghadapi kehidupan.
Sekolah kejuruan memang merupakan sekolah khusus yang menekankan proses pembelajarannya pada upaya memberikan keterampilan kepada anak didik sehingga mempunyai kemampuan untuk mempertahankan eksistensi dirinya di dalam kehidupan. Dengan keterampilan yang dimilikinya, maka anak didik yang sudah lulus dapat mengaktualisasi dan mengimplementasi segala kemampuan dirinya untuk dapat hidup secara baik.
Dengan demikian, maka sekolah kejuruan memberikan kesempatan yang lebih luas untuk masuk ke dunia kerja secara langsung dibandingkan dengan lulusan sekolah umum yang memang berorientasi pada melanjutkan proses pembelajaran ke jenjang lebih tinggi. Sedangkan, sekolah kejuruan lebih menekankan pada persiapan anak didik untuk memasuki dunia kerja dengan berbekal keterampilan yang didapatkan dari proses pembelajaran praktik.
Jika kita mengkaji hal ini, maka setidaknya kita mengetahui bahwa sekolah kejuruan mempunyai nilai positif sebab mempersiapkan anak didik untuk menjadi tenaga-tenaga siap pakai. Para lulusan sekolah kejuruan mempunyai bekal keterampilan yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk bekerja sehingga mereka tidak menjadi pengangguran terdidik.
Menciptakan tenaga kerja berbasis sekolah
Pada proses pembelajaran di sekolah kejuruan, anak didik diposisikan sebagai subjek pembelajaran sekaligus sebagai aspiran untuk mengerjakan berbagai pekerjaan. Dengan berposisi seperti itu, maka anak didik dilatih untuk mengerjakan pekerjaan dengan spesifikasi pekerjaan tukang profesional.
Anak didik diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan kompetensi dirinya secara maksimal dengan berbagai keterampilan yang disediakan oleh sekolah. Selama sekitar enam jam dalam seminggu anak didik mengikuti proses pembelajaran praktik di bengkel sekolah dengan berbagai pekerjaan yang harus diselesaikan dari pekerjaan awal hingga finishing. Tetapi jika sekolah menerapkan sistem pembelajaran blok, maka dapat terjadi proses pembelajaran dijalani anak didik selama tiga hari dalam seminggu atau bahkan mungkin sekali selama seminggu penuh.
Program pembelajaran di sekolah kejuruan memang lebih menekankan pada pembekalan praktik jauh lebih banyak dibandingkan pembelajaran teori. Dengan program seperti ini, maka anak didik lebih terarah pada persiapan teknis menuju penguasaan teknologi terpakai di dalam kehidupan. Penguasaan teknologi inilah yang memungkinkan bagi anak didik untuk dapat mengembangkan diri secara maksimal.
Secara langsung, anak didik dipersiapkan sebagai tenaga kerja siap pakai dari bengkel sekolah. Hal ini merupakan implementasi dari semua program pembelajaran yang terangkum di dalam kerangka pendidikan secara nasional. Dengan demikian, maka setidaknya teknologi yang diberikan kepada anak didik adalah teknologi berskala nasional. Teknologi bertaraf nasional ini memungkinkan anak didik dapat menerapkan keterampilan tersebut di mana dan kapan pun. Dan itu artinya kita menciptakan tenaga kerja berbasis sekolah.
Sekolah kejuruan melaksanakan proses pembelajaran dengan tiga aspek pembelajaran, yaitu aspek normatif, aspek adaptif dan produktif yang secara jelas merupakan satu bentuk pertanggungjawaban sekolah terhadap upaya peningkatan kualitas anak didik, sehingga setelah masa belajar, maka anak didik benar-benar tuntas belajar. Anak didik telah mengikuti proses pembelajaran secara utuh dan tentu saja keterampilan merupakan modal paling utama bagi kehidupan masa depan mereka.
Pendidikan memang merupakan sebuah upaya pengondisian sumber daya manusia sedemikian rupa sehingga mempunyai kemampuan untuk memberikan respons terhadap pengaruh kehidupan. Dan, sekolah kejuruan merupakan salah satu sekolah dengan kekhususannya tersendiri memberikan proses pembelajaran yang lebih ditekankan pada peningkatan keterampilan anak didik.
Dengan proses yang khusus, maka anak didik diberikan materi pembelajaran yang tidak hanya terbatas pada pembelajaran teori, melainkan juga pembelajaran praktik sesuai dengan program pembelajaran yang ditempuhnya. Dengan pembelajaran praktik ini, maka anak didik lebih dikondisikan untuk menguasai dan selalu mengikuti perkembangan teknologi sehingga selalu mampu memberikan respons terhadap setiap kondisi yang ada. Anak didik tidak bakalan gagap teknologi, bahkan menjadi ujung tombak pelaksanaan atau penerapan teknologi untuk kehidupan yang lebih mudah dan terbaik.
Bersekolah atau menempuh pendidikan merupakan kewajiban setiap manusia agar dapat meningkatkan kualitas kehidupan yang diinginkannya. Selamanya pendidikan merupakan salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap kondisi kehidupan sehingga dapat menjadi pengukir sejarah kehidupan dan bukan sekadar bagian dari sejarah kehidupan.
Oleh karena itulah, maka sebaiknya kita sebagai pengelola pendidikan di sekolah kejuruan benar-benar all out di dalam membimbing anak didik sehingga benar-benar dapat mewujudkan tujuan belajarnya. Dan, hal itu harus dilakukan sejak sekarang!
.
http://www.equator-news.com/kolom/20110827/cetak-tenaga-terampil-melalui-sekolah-kejuruan