Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIJ baru akan mencairkan anggaran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) 2012 setelah Tahun Ajaran Baru (TAB) 2012-2013 dimulai. Anggaran sebesar Rp 73 M itu akan menjadi pelapis dari anggaran BOS dari kementerian pendidikan.
“Setelah murid baru masuk dan tahun ajaran baru dimulai, penyaluran dana Bosda baru akan dilakukan,” ujar kepala Disdikpora DIJ Kadarmanto Baskara Aji.
Besaran alokasi dana Bosda akan disalurkan untuk 20 persen dari seluruh murid SMA dan SMK se-DIJ. Murid yang menerima Bosda adalah murid berprestasi ataupun murid yang kurang mampu. Setiap penerima Bosda mendapat Rp 1,050 juta per tahun bagi 9.829 murid. Sedangkan untuk jenjang SMK, murid yang menerima diperkirakan sebanyak 15.415 orang dengan alokasi anggaran Rp 1,5 juta per murid per tahun. “Karena hanya 20 persen, jadi tidak semua SMA di DIJ menerima Bosda,” ujar dia.
Untuk SMP dan SD, besaran anggaran sama besar dengan BOS dari Pusat. SD sebesar Rp 580 ribu per murid per tahun, dan Rp 710 ribu per murid per tahun. Namun, mekanismenya bukan untuk seluruh murid melainkan diperuntukkan bagi sekolah dengan kategori kecil.
Kategori lain adalah rata-rata jumlah murid per kelas tidak lebih dari 20 orang, yang dianggap sebagai kelas ideal. Dia mencontohkan jika ada satu kelas hanya terdapat lima murid, maka kebutuhan operasionalnya dipenuhi BOS Pusat. Pemenuhan lima orang dari BOS Pusat tidak mampu untuk membiayai operasional sekolah. Oleh karena itu, BOS Daerah yang akan mengkover sisa biaya operasional bagi 15 murid.
Ditambahkan Aji, anggaran Rp 73 M juga mencakup anggaran bantuan guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) di sekolah. Dia menjamin penyaluran GTT PTT tidak akan mengalami kendala seperti pada 2011 yang baru bisa dicairkan pada triwulan ketiga. (leg/iwa)
Sumber:
http://www.radarjogja.co.id/kulon-progo-dan-gunung-kidul/25213-tab-dimulai-bosda-cair.html