SERAMBINEWS.COM, JAMBI – Khairul Tamimi siswa kelas 1 di SMKN 1 Kota Jambi mengaku dianiaya gurunya Kamis (22/9/2011) di dalam kelasnya. Ia mengaku diterjang, bahkan dicekik E, seorang guru honorer di sekolah tersebut.
Asni (46) ibu korban saat ditemui di Mapolsekta Telanaipura, mengatakan jika anaknya tidak berbuat masalah di sekolahnya. Saat itu, anaknya memisahkan teman-temannya yang sedang bermain di dalam lokal. Tidak lama setelah memisahkan temannya, gurunya datang dan langsung menerjang anaknya.
“Kawan-kawannya sedang bergelut di lokal. Anak saya memisahkan, sebelum guru datang. Tapi, setelah gurunya datang, malah anak saya yang diterjang paha kirinya. Lalu, baju anak saya ditarik dan disandarkan ke dinding. Saat itulah, anak saya dicekik dia (pelaku,red), sambil mengatakan kepada anak saya, apa kamu jagoan,” kata Asni, yang menemani anaknya melapor ke Mapolsekta Telanaipura bersama Tarmizi (50) suaminya.
Menurut Asni, awalnya setelah kejadian, ia langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsekta Telanaipura.
Tapi, waktu itu polisi memanggil pihak sekolah dan pelaku agar persoalan tersebut diselesaikan terlebih dulu melalui musyawarah dengan pihak sekolah.
Karena masih menghargai pihak sekolah, kata Asni, ia tidak jadi melaporkan guru yang diduga menganiaya anaknya tersebut.
“Kemarin (Kamis) waktu mau lapor, dari komite datang dan bilang ke kami agar masalahnya dapat diselesaikan di sekolah secara baik-baik. Makanya, kemarin kami tidak jadi melapor. Tapi, tadi pagi (Jumat) kami ke sekolah, justru tidak ada penyelesaiannya,” kata Asni. Menurut Asni anaknya sulit minum air pascadicekik gurunya.
Asni mengatakan Ia sudah melakukan visum terhadap anaknya sesaat setelah kejadian di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher.
Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Jambi, Slamet, ketika dihubungi via SMS mengatakan, Ia tidak tahu banyak tentang persoalan tersebut. “Komunikasi langsung saja dengan Pak Ramlan, yang menyelesaikan masalah ini dari kemarin. Baru lebih akurat,” kata Kepsek SMKN 1 melalui SMS.
Namun sayang, ketika Tribun menelepon untuk menanyakan siapa Ramlan itu, Slamet tak memberikan jawaban. SMS Tribun berikutnya juga tak lagi dijawab oleh Slamet.
Kapolsekta Telanaipura Kompol Lukman SH, melalui Kanit Reskrim Iptu Deni Mulyadi, mengatakan laporan kasus tersebut sudah masuk. “Ya, tadi korban melapor dan masih dalam penyelidikan,” kata Kanit.
Ketua Komisi B DPRD Kota Jambi, Hizbullah, ketika dihubungi melalui telepon mengatakan, seharusnya kepala sekolah bisa menyelesaikan persoalan di dalam sekolah sehingga tidak sampai ke ranah hukum.
“Harusnya kalau ada masalah seperti itu, diselesaikan di sekolah. Dan, kepala sekolah harus bijak dalam persoalan itu,” kata Hizbullah.