VITA MARIA. HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN BERAFILIASI DENGAN RASA KEPERCAYAAN DIRI PADA REMAJA DI MA MA’ARIF UDANAWU BLITAR.
Setiap manusia yang lahir pasti mempunyai kebutuhan baik kebutuhan fisik, psikologis juga kebutuhan berafilisai dan setiap manusia pasti juga membutuhkan orang lain dalam menjalani hidupnya. Kebutuhan ini dapat beraneka ragam, menjadi suatu sistem kebutuhan yang dialami oleh setiap orang. Banyak ahli membagi-bagi atau mengklasifikasikan sistem kebutuhan pada remaja. Pokok bahasan dari penelitian ini adalah kebutuhan berafiliasi serta rasa percayadiri remaja.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MA Ma’arif Udanawu Blitar yang berjumlah 538 remaja sedangkan sampel yang diambil 20% dari penelitian ini menjadi 111 siswa, Adapun sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling, dimana individu diambil secara acak dari kelas 1 sampai kelas 3. Dintaranya remaja yang masih bersekolah di MA Ma’arif Udanawu Blitar, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Dari penelitian yang telah dilakukan pada siswa MA Ma’arif Udanawu Blitar diketahui bahwa kebutuhan berafiliasi menunjukkan kategori sedang yaitu pada 76 siswa atau 61,15%. 17 siswa atau 18,87% pada kategori tinggi serta 18 siswa atau 19,98% pada kategori rendah. Sedangkan tingkat rasa percaya diri juga menunjukkan kategori sedang yaitu pada 73 siswa atau 57,82%. 20 siswa atau 22,2% pada kategori tinggi serta 18 siswa atau 19,98% siswa memiliki rasa percaya yang rendah.
Untuk pengujian kualitas alat ukur digunakan korelasi Product Moment karl person untuk menguji validitasnya dan Alpha Cronbarch untuk menguji reliabilitas aitem angket. Untuk menguji hipotesisnya, digunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson, dengan hasil xy r = 0,872 dengan P=0000 taraf signifikansi <0,050 yang berarti bahwa hipotesis dalam penelitan ini semakin tinggi kebutuhan berafiliasi remaja maka semakin tinggi pula rasa percaya dirinya diterima. Serta dari penelitian ini di dapat koefisien determinasinya sebesar sebesar r 2 = 0,872 2 = 0,7604 yang artinya ada sumbangan efektif 76,04% variabel kebutuhan Afiliasi dengan semua aspek yang terkandung didalamnya terhadap kepercayaan diri.
Saran peneliti bagi orang tua agar dapat memenuhi kebutuhan afiliasi remaja akan keakraban dan kehangatan yang memang perlu baginya di dalam keluarga. Sehingga dapat memupuk kepercayaan diri anak dan perasaan aman untuk dapat berdiri dan bergaul dengan orang lain.
Kata kunci : Kebutuhan Berafiliasi, Kepercayaan Diri